Suaraonline.com– Siapa sangka ternyata ada loh manfaat ngomel sendiri di kamar. Kebanyakan orang menganggap ngomel sendiri di kamar adalah kebiasaan aneh, padahal ada banyak manfaat ngomel yang justru membantu seseorang mengatur emosi dengan lebih sehat.
Manfaat Ngomel Sendirian Di Kamar
Di tengah kehidupan yang makin cepat dan padat tekanan, kamar sering jadi satu-satunya ruang aman tempat kita bisa menumpahkan semua kekesalan tanpa harus menjaga sikap.
Tidak heran jika banyak orang yang setiap pulang kerja bawaanya pengen langsung menyatu sama di kamar, keluar kalau mau makan aja.
Salah satu aktivitas paling seru yang dapat dilakukan di kamar yaitu ngomel sendirian. Ketika kata-kata keluar, tubuh dan pikiran ikut melepaskan ketegangan yang selama ini ditahan.
Banyak orang merasakan bahwa setelah ngomel, kepala terasa lebih ringan dan dada tidak sesesak sebelumnya, karena emosi yang mengganggu akhirnya menemukan jalur keluar.
Selain meredakan stres, manfaat ngomel juga terlihat saat pikiran berantakan mulai tersusun rapi.
Dengan mengucapkan apa yang dirasakan, kita tanpa sadar sedang memetakan masalah satu per satu sehingga lebih mudah memahami apa yang sebenarnya membuat jengkel atau kecewa.
Hal menarik lainnya, ngomel sendiri justru menjadi cara melatih kejujuran emosional. Kita tidak perlu berpura-pura kuat atau berpikir terlalu banyak soal reaksi orang lain.
Apa yang keluar biasanya lebih jujur, lebih polos, dan apa adanya, sehingga proses ini membantu mengenali batas serta kebutuhan diri sendiri.
Yang sering tidak terduga, manfaat ngomel ternyata juga menyentuh kemampuan komunikasi.
Ketika kita mengulang skenario yang bikin kesal, otak belajar memilih kata, nada, dan cara penyampaian yang lebih tepat.
Dampaknya, saat benar-benar berbicara dengan orang yang bersangkutan, kita lebih siap dan tidak mudah meledak.
Pada akhirnya, manfaat ngomel bukan sekadar pelampiasan. Ini adalah bentuk regulasi diri yang sederhana namun efektif, selama dilakukan pada waktu dan tempat yang tepat.
Kebiasaan ini membantu menjaga kestabilan emosi, meningkatkan kontrol diri, dan membuat kita lebih siap menghadapi percakapan nyata dalam kehidupan sehari-hari dan bukanlah sesuatu yang aneh jika masih dalam kondisi yang wajar.
Baca Juga: Apa Jadinya Ketika Orang Perfeksionis Melepas Prinsipnya?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




