SUARAONLINE.COM – Nyeri haid atau dalam istilah medis disebut dismenore merupakan keluhan yang sering dialami oleh banyak perempuan. Biasanya, rasa nyeri ini muncul menjelang atau saat menstruasi berlangsung. Bagi sebagian wanita, nyeri haid bukan hal yang mengganggu, namun ada juga yang merasakan sakit hebat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Selama ini, banyak orang mengira nyeri haid hanya disebabkan oleh kontraksi otot rahim yang normal. Padahal, ada beberapa penyebab nyeri haid yang jarang disadari. Mengetahui penyebabnya bisa membantu kita lebih waspada dan mencari solusi yang tepat. Lalu apa saja penyebab nyeri haid? Yuk, kita bahas lebih lanjut.
7 Penyebab Nyeri Haid yang Jarang Disadari
Dikutip dari laman Alodokter, berikut ini 7 penyebab nyeri haid yang sering tidak disadari, tapi penting untuk diketahui sejak dini:
- Endometriosis
Salah satu penyebab nyeri haid parah yang sering tidak disadari adalah endometriosis. Ini adalah kondisi ketika jaringan yang mirip dengan lapisan dinding rahim tumbuh di luar rahim, seperti di ovarium, tuba falopi, atau organ lain di sekitar panggul.
Akibatnya, saat menstruasi, jaringan ini ikut luruh dan menyebabkan peradangan serta rasa sakit yang luar biasa. Gejalanya bisa berupa nyeri haid yang sangat hebat, perdarahan berlebih, hingga nyeri saat buang air kecil atau berhubungan intim.
Endometriosis sering kali terlambat terdeteksi karena gejalanya mirip dengan nyeri haid biasa. Jika kamu sering merasakan nyeri berlebih setiap haid, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
- Fibroid Rahim
Penyebab nyeri haid berikutnya adalah fibroid rahim atau mioma uteri. Ini adalah tumor jinak yang tumbuh di dinding rahim yang tidak bersifat kanker. Meski bersifat jinak, fibroid dapat menyebabkan menstruasi yang lebih berat dan nyeri yang lebih parah dari biasanya.
Fibroid juga bisa menekan organ lain di sekitar rahim, sehingga menimbulkan rasa tidak nyaman di perut bagian bawah. Dalam beberapa kasus, fibroid memerlukan pengobatan khusus atau bahkan operasi jika ukurannya cukup besar.
- Penyakit Radang Panggul (PID)
Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease/PID) adalah infeksi pada organ reproduksi wanita yang sering kali disebabkan oleh infeksi menular seksual (IMS). PID bisa membuat nyeri haid menjadi lebih parah, disertai rasa sakit di area panggul, demam, atau keputihan berbau.
Jika tidak segera ditangani, PID dapat menyebabkan komplikasi serius seperti infertilitas atau kehamilan ektopik. Oleh karena itu, penting menjaga kebersihan organ intim dan melakukan pemeriksaan rutin.
- Stres Berlebihan
Siapa sangka, stres juga bisa menjadi penyebab nyeri haid yang jarang disadari. Ketika tubuh mengalami stres berlebihan, hormon dalam tubuh menjadi tidak seimbang, termasuk hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Akibatnya, kontraksi otot rahim bisa menjadi lebih kuat dan menimbulkan rasa sakit yang lebih intens. Untuk mengatasi hal ini, cobalah menerapkan gaya hidup sehat, cukup istirahat, rutin berolahraga, serta melakukan relaksasi seperti yoga atau meditasi.
- Polycystic Ovary Syndrome (PCOS)
PCOS adalah gangguan hormonal yang menyebabkan pertumbuhan kista-kista kecil di ovarium. Kondisi ini bisa mengganggu siklus haid dan menyebabkan nyeri yang lebih parah dari biasanya
Selain nyeri haid, gejala PCOS lainnya antara lain haid tidak teratur, jerawat berlebih, berat badan sulit turun, dan tumbuhnya rambut halus di area tubuh tertentu. Jika kamu mengalami gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.
- Konsumsi Makanan Tidak Sehat
Pola makan yang tidak sehat juga dapat memperparah nyeri haid. Mengonsumsi makanan tinggi lemak, gula, dan garam secara berlebihan bisa meningkatkan peradangan dalam tubuh. Hal ini menyebabkan kontraksi rahim menjadi lebih menyakitkan saat menstruasi.
Sebaliknya, makanan tinggi serat, sayuran hijau, buah-buahan, serta makanan kaya omega-3 seperti ikan salmon bisa membantu meredakan nyeri haid. Mengatur pola makan sehat tidak hanya bermanfaat untuk mengurangi nyeri haid, tetapi juga baik untuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.
- Kurang Aktivitas Fisik
Terlalu sering bermalas-malasan atau kurang bergerak juga bisa memicu nyeri haid. Ketika tubuh jarang bergerak, aliran darah menjadi kurang lancar, termasuk di area panggul dan rahim.
Berolahraga secara rutin, bahkan yang ringan seperti jalan kaki atau yoga, dapat membantu melancarkan peredaran darah dan mengurangi rasa sakit saat haid. Selain itu, olahraga juga membantu tubuh memproduksi hormon endorfin yang bisa meningkatkan suasana hati dan meredakan nyeri.
Kapan Harus ke Dokter?
Nyeri haid memang umum terjadi, tetapi jika nyerinya sangat parah, berlangsung lama, atau disertai gejala lain seperti demam, perdarahan berlebihan, atau sulit beraktivitas, segera periksakan diri ke dokter. Dengan mengonsultasikan ke dokter, kamu bisa mendapatkan penanganan medis yang sesuai.
Itu dia penyebab nyeri haid yang jarang disadari oleh banyak kaum wanita. Nyeri haid memang sering dianggap hal biasa, padahal bisa jadi ada penyebab yang lebih serius di baliknya. Dengan mengenali penyebab nyeri haid sejak dini, kamu bisa mengambil langkah pencegahan yang tepat agar kesehatan reproduksi tetap terjaga.
Baca Juga: Detoks Ginjal Tanpa Obat? 6 Buah Ini Bisa Jadi Solusinya