Suaraonline.com – Fenomena jokes bapak-bapak di sosial media seringkali dianggap sepele, terutama oleh kalangan Gen Z. Biasanya jokes bapak-bapak muncul saat momen keluarga atau ketika ingin mencairkan suasana.
Dilabeli sebagai jokes garing yang “gak lucu”, jokes ini sering dianggap aneh, receh, dan terlalu dipaksakan. Namun, sebagai gen Z pencinta jokes bapak-bapak, saya rasanya tidak adil jika kita hanya melihat fenomena tersebut dari sisi negatif semata. Mari sama-sama kita analisis sisi positif dari jokes ini
Manfaat Membaca Jokes Bapak-Bapak
Meskipun terlihat sederhana, ternyata ada beberapa manfaat dari membaca atau mendengar jokes bapak-bapak yang jarang diperhatikan orang.
1. Melatih Kepekaan Bahasa
Jokes jenis ini sering berbasis permainan kata (wordplay). Untuk paham punchline-nya, otak perlu menghubungkan dua makna dalam waktu cepat.
Tanpa disadari, untuk bisa memahami jokes maka kita harus peka terhadap bunyi kata, makna ganda, struktur bahasa dan pola humor yang beragam.
Contohnya: “Suku, suku apa yang sering keliling di mall?” Jawabnya: “Suku-riti.”
Orang yang peka terhadap perubahan kata, akan langsung memahami kata suku-riti yang merupakan plesetan dari kata “security”.
Semakin sering mendengar jokes semacam ini, semakin terasah kemampuan memahami konteks dan keunikan bahasa.
2. Melatih Daya Berpikir Kritis
Meskipun receh, jokes seperti ini memaksa pendengarnya untuk menganalisis sesuatu yang tidak terduga.
Contohnya: “Kenapa bola basket gak boleh basah?” Karena harus masuk ke Ring…
Untuk bisa mendapat sisi humor dari kalimat ini, maka orang harus menganalisis kalimat ke Ring… yang merupakan penggabungan antara fakta dan plesetan dari kering dan ke ring.
Proses sederhana ini sebenarnya melatih otak untuk dapat menghubungkan dua informasi berbeda, menemukan makna tersembunyi dan memproses informasi dengan cepat.
3. Melatih Kreativitas Berpikir
Jokes bapak-bapak punya pola sederhana tetapi membutuhkan imajinasi yang tinggi untuk membuatnya. Jenis humor ini mendorong kita berpikir di luar kebiasaan.
Contoh: “Negara apa yang selalu ada?” “Kanada…”
Terdengar receh, tapi otak harus berpikir, kenapa Kanada? Lalu otak harus menganalisis dan menemukan sisi humor dari satu kata tersebut.
Ini adalah bentuk kreativitas spontan yang sebenarnya sangat bermanfaat untuk kerja otak.
4. Mencairkan Suasana dan Mengurangi Stres
Nah, ini manfaat yang sering dilupakan.
Jokes bapak-bapak muncul bukan untuk membuat semua orang tertawa keras, tapi dapat memberikan efek rileks pada otak karena tidak membutuhkan energi emosional besar. Bahkan kalau pun tidak lucu, rasa “cringe lucu” itu sendiri bisa jadi hiburan.
Itulah beberapa manfaat jokes bapak-bapak. Jadi, kamu suka jokes bapak-bapak yang mana nih?
Baca Juga: Kenapa Kita Sering Overthinking? Ini Penjelasan Sederhananya




