Suaraonline.com – Kenapa menjadi orang normal itu melelahkan? Di era sekarang, tuntutan untuk menjadi orang normal terasa semakin berat. Normal diukur dari standar sosial yang terus bergerak: harus stabil, harus tenang, harus patuh, harus rapi.
Padahal, mengikuti semua standar itu justru membuat banyak orang kehilangan ruang untuk menjadi dirinya sendiri. Tekanan untuk tampil biasa-biasa saja kadang jauh lebih melelahkan daripada menjadi unik apa adanya.
Penyebab Menjadi Orang Normal Melelahkan
Menjadi orang normal sering kali membuat seseorang terjebak dalam lingkaran validasi. Mereka takut terlihat berbeda, takut salah langkah, dan takut mengganggu keharmonisan sosial yang sebenarnya tidak semua orang peduli. Perasaan ini membuat hidup terasa seperti ujian tanpa akhir yang harus lulus setiap hari.
Ketika seseorang mencoba terus mengikuti ekspektasi itu, justru muncul kelelahan mental. Normal itu seperti topeng yang nampak nyaman di luar, sesak di dalam. Dan semakin lama dipakai, semakin terasa berat. Seperti masuk ke ruangan yang sempit, terasa aman tapi pengap.
Tips Menjalani Hidup Santai
Tips pertama untuk hidup lebih ringan adalah mulai menerima bahwa tidak semua hal harus terlihat ideal. Menerima kekacauan kecil justru memberi ruang bernapas. Hidup terasa lebih jujur ketika tidak dikurung oleh standar yang kaku.
Tips kedua, belajar menoleransi diri sendiri. Ketika standar “normal” terlalu tinggi, bersikap lembut pada diri adalah bentuk keberanian. Memberi diri waktu, ruang, dan jeda adalah cara sederhana yang sering kali terlupakan.
Tips ketiga, cobalah membatasi perbandingan. Media sosial membuat definisi orang normal semakin kabur, tetapi mengurangi konsumsi konten yang menekan bisa menurunkan stres secara drastis.
Pada akhirnya, menjadi diri sendiri jauh lebih ringan daripada memaksakan diri menjadi orang normal. Hidup tidak butuh penampilan sempurna, hanya butuh kejujuran agar hati tidak terus menanggung beban yang tidak perlu. Kadang, justru ketika berhenti menjadi normal, hidup terasa jauh lebih waras.
Baca Juga: 4 Manfaat Menjadi Orang Aneh, Ternyata Bisa Mengurangi Stres
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




