Suaraonline.com – Manfaat di-ghosting sering dianggap tidak masuk akal, karena siapa sih yang ingin ditinggal tanpa alasan?
Namun di era komunikasi serba cepat, ghosting sudah menjadi bagian dari dinamika sosial anak muda. Bahkan, kamu mungkin pernah mengalaminya tanpa sadar.
Ghosting sendiri merupakan fenomena dimana seseorang tiba-tiba ditinggal tanpa alasan, tanpa kejelasan oleh orang yang dulunya sangat dekat.
Apakah Ada Manfaat Di-Ghosting?
Meski dighosting merupakan pengalaman buruk tetap bisa membawa pembelajaran yang dapat menjadikanmu manusia yang lebih bijak dan dewasa.
Pertama, melatih mentalmu untuk tidak takut ditinggal. Manusia memang makhluk sosial, tapi pada akhirnya setiap manusia harus berani menerima kenyataan bahwa tidak selamanya ia harus bersama orang atau ketergantungan dengan orang lain.
Dengan terlatih dighosting, ketakutan saat ditinggal akan bisa cepat diatasi. Seperti kata pepatah ala bisa karena biasa.
Kedua, melatih untuk selalu berhati-hati. Dengan terlatih di-ghosting tingkat kepekaanmu pada manusia akan terasa.
Kamu jadi bisa membedakan mana orang yang benar-benar tulus atau cuma penasaran. Pengalaman memang guru terbaik manusia.
Ketiga, kamu tidak menggantungkan kebahagianmu pada orang lain.
Dengan tidak berekspektasi terhadap orang lain, kamu juga akan jadi lebih mandiri dan bertanggung jawab terhadap dirimu sendiri.
Saat ekspektasi dipangkas, kamu belajar membangun rasa aman dari diri sendiri, bukan dari perlakuan orang lain.
Jadi, itulah beberapa manfaat di-ghosting yang dapat diambil. Meski terdapat manfaat dari di-ghosting, namun perlu diingat perilaku semacam ini bukanlah sesuatu yang patut dibenarkan.
Pada akhirnya, manfaat di-ghosting tidak datang dari ghosting itu sendiri, melainkan dari kemampuanmu memproses luka dan tidak berhenti di rasa sakitnya. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 3 Alasan Orang Di-Ghosting dalam Kehidupan Sosial, Kamu Pernah Mengalaminya?
Penulis: Annisa Adelina Sumadillah




