Suaraonline.com – Cara menghadapi ghosting bukan hal mudah, apalagi ketika semua berjalan baik-baik saja lalu seseorang tiba-tiba menghilang tanpa penjelasan.
Namun, bukan berarti kamu harus mengorbankan diri sendiri hanya untuk mencari alasan di balik perilaku mereka. Di era hubungan serba cepat dan serba instan ini, menjaga kewarasan justru jauh lebih penting daripada memaksakan jawaban yang tidak pernah datang.
Cara Menghadapi Ghosting
Saat kamu merasa gelisah karena seseorang mendadak menghilang, langkah pertama yang perlu diingat adalah tidak perlu mencari berlebihan alasan orang menghosting dirimu.
Terlalu memaksakan diri untuk memahami sesuatu yang tidak dikomunikasikan hanya akan menyakiti mentalmu.
Ghosting sering kali terjadi bukan karena kamu kurang baik, tetapi karena orang tersebut tidak siap menghadapi kedewasaan emosional. Itu bukan tanggung jawabmu untuk benahi.
Selain itu, berikan batasan kapan kamu harus mundur agar kesehatan mental tetap terjaga.
Ketika respons makin jarang, energi makin berat, dan kamu mulai merasa cemas tiap membuka pesan, itu tanda kamu harus melindungi diri sendiri.
Tidak perlu menunggu validasi dari orang yang tidak menghargai keberadaanmu sejak awal. Membuat batasan adalah bentuk kasih sayang terhadap diri, bukan sikap lemah.
Fenomena ghosting memang meninggalkan jejak yang pahit, tetapi kamu tidak harus membiarkannya menentukan nilai dirimu.
Justru, lewat pengalaman itu, kamu belajar mengenali pola orang yang tidak siap berkomunikasi dengan sehat. Di masa sekarang, kemampuan menjaga diri jauh lebih penting daripada memaksa hubungan yang hanya membuatmu merasa tidak cukup.
Menghadapi ghosting dengan cara yang lembut pada diri sendiri adalah bukti bahwa kamu tumbuh semakin kuat.
Kamu tidak bisa mengendalikan pilihan orang lain, tetapi kamu bisa memilih untuk tidak merusak dirimu demi seseorang yang memilih pergi. Jadi, itulah cara menghadapi ghosting dengan tetap mengutamakan diri sendiri terlebih dahulu.
Baca Juga: Kapan Sebaiknya Kamu Ghosting Orang? Kenali Batasan Dirimu
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




