Suaraonline.com – Fenomena ghosting di dunia kerja semakin sering terjadi, terutama di era rekrutmen yang serba cepat dan digital.
Banyak kandidat merasa bingung atau bahkan kehilangan percaya diri ketika HR tiba-tiba menghilang setelah proses interview.
Tak ada kabar lanjutan, tak ada penolakan resmi, dan tak ada penjelasan mengapa proses rekrutmen mendadak berhenti. Situasi ini membuat banyak orang bertanya-tanya, “Salahku apa?” Padahal, tidak selalu kesalahan ada pada kandidat.
Alasan HR Ghosting Setelah Interview
Dalam banyak kasus, alasan HR menghilang bukan semata karena kemampuan kandidat tidak sesuai. Salah satu alasan terbesar adalah proses internal perusahaan yang tak stabil.
Terkadang, kebutuhan posisi berubah secara mendadak, anggaran direvisi, atau prioritas perusahaan bergeser sehingga membuat proses rekrutmen dihentikan begitu saja.
Inilah mengapa ghosting di dunia kerja sering terasa tidak adil bagi pelamar.
Selain itu, HR juga sering menangani ratusan pelamar sekaligus. Ketika beban kerja tinggi, kandidat yang tidak langsung masuk shortlist sering terlewatkan komunikasinya.
Bukan karena tidak layak, tetapi karena sistem komunikasi internal tidak berjalan rapi.
Di beberapa perusahaan, budaya memberikan umpan balik juga belum menjadi standar, sehingga tidak ada kebiasaan memberi informasi lanjutan.
Ada juga kondisi ketika HR menunggu persetujuan atasan, tetapi proses tersebut macet di tengah jalan.
Akhirnya, kandidat dibiarkan menggantung tanpa kabar. Meskipun ini bukan pembenaran, ini menjadi salah satu kenyataan pahit di dunia rekrutmen modern.
Namun, satu hal yang perlu kamu tanamkan adalah hilangnya kabar bukan cerminan nilai dirimu, karena bisa jadi ghosting di dunia kerja adalah hasil dari sistem yang belum sempurna, bukan kegagalan pribadi.
Jika kamu mengalami ini, tetap lanjutkan melamar tempat lain tanpa perlu memikirkan bagaimana orang bersikap dan tetap semangat.
Baca Juga: Cara Menghadapi Ghosting Tanpa Merusak Diri Sendiri
Penulis: Annisa Adelina Sumadillah




