Suaraonline.com– Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, banyak yang takut profesi penulis artikel akan tergeser oleh AI.
Tapi kenyataannya, bukan soal siapa yang lebih cepat, melainkan siapa yang lebih “manusia”. AI bisa membantu, tapi tidak bisa sepenuhnya menggantikan penulis yang punya rasa, sudut pandang, dan intuisi.
Cara menjadi Penulis Artikel yang Tidak Tergantikan Oleh AI
Pertama, jadilah penulis artikel yang tetap relevan dimulai dari kemampuan menghadirkan tulisan yang humanis.
Penulis yang tidak dapat digantikan Ai yaitu penulis yang tidak sekedar merangkai kata, tapi memasukkan ekspresi, kejutan kecil, dan tonalitas emosional yang hanya bisa lahir dari pengalaman manusia. Semua ini akan memberikan warna lewat spontanitas yang terasa hidup.
Selain itu, penulis yang ingin bertahan tidak boleh anti terhadap AI. Justru penulis yang bisa berkolaborasi dengan AI sehingga lebih unggul.
AI bisa membantu brainstorming, merapikan struktur, atau memberikan sudut pandang baru yang mungkin tidak terpikirkan sebelumnya.
Dengan memanfaatkan AI sebagai alat, bukan ancaman, kamu bisa menghemat energi dan fokus pada bagian yang lebih kreatif.
Hal lain yang sering diremehkan adalah skill editing. Penulis yang kuat tidak hanya pandai menulis, tapi juga mampu mengedit agar hasil akhirnya tetap terasa manusiawi meski menggunakan bantuan AI.
Editing yang baik mampu menghilangkan jejak “robotic”, memperbaiki alur, menambah gestur emosional, dan memastikan tulisan punya karakter.
Jadi itulah hal yang harus dilakukan penulis artikel agar tidak dapat digantikan oleh AI.
Ingat, AI hanyalah alat layaknya pisau, mesin cuci dan lainnya, yang hadir untuk membantu pekerjaan manusia bukan untuk menggantikan peran manusia itu sendiri.
Baca Juga: Dinamika Penulis Artikel Online: Cara Penulis Artikel Menjaga Kreativitasnya Dalam Menulis
Editor: Annisa Adelina Sumamdillah




