Suaraonline.com– Menjadi penulis artikel dengan kepribadian introvert sering dianggap tantangan tersendiri, terlebih lagi mengingat ritme kerja media online yang ritmenya cepat dan dinamis serta menuntut banyak work team yang kuat.
Namun, yang sering menjadi hambatan adalah rasa enggan berkomunikasi. Padahal, dunia media menuntut koordinasi singkat dengan editor, klien, ataupun tim lainnya. Meski begitu, kepribadian ini bukan penentu gagal atau berhasilnya seseorang di industri kreatif.
Mampukah Penulis Artikel Introvert Bertahan di Media Online?
Dengan ritme media yang cepat, mereka tetap bisa bertahan selama mampu mengatur alur kerja secara konsisten.
Syarat terpenting agar tetap relevan adalah kemampuan mengikuti perubahan.
Media online bergerak cepat, gaya bahasa turut berubah, dan isu sosial setiap hari bergeser. Orang Introvert harus berani keluar sedikit dari zona nyaman untuk memahami selera pembaca digital.
Adaptasi juga termasuk membiasakan diri menulis dengan gaya ringan, komunikatif, dan mudah dipahami. Tanpa itu, tulisan mudah tenggelam di tengah persaingan konten yang semakin padat.
Selain itu, manajemen waktu dan disiplin waktu juga sangat penting diterapkan. Harus tahu kapan perlu memberi ruang bagi dirinya untuk membaca, mencari referensi, dan mengeksekusi tulisan tanpa tekanan berlebihan.
Introvert tidak harus berubah menjadi ekstrovert, tetapi perlu cukup terbuka dalam urusan pekerjaan.
Jika terus menutup diri dari pembaruan, jarang membaca perkembangan media, dan tetap bertahan dengan gaya lama, akan membuat mereka kesulitan bertahan di ritme kerja semacam ini.
Jadi, penulis artikel dengan kepribadian introvert bukan hanya mampu bertahan, tetapi juga bisa unggul, selama bersedia beradaptasi, mengikuti ritme, dan tetap membuka diri pada perubahan.
Baca Juga: Mengapa Penulis Artikel Sering Dianggap Remeh?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




