Suaraonline.com – Menulis bukan sekadar mengetik kata demi kata, tetapi aktivitas kreatif yang membutuhkan emosi, fokus, dan koneksi dengan diri sendiri.
Ketika seorang penulis artikel mulai kehilangan ketertarikan pada aktivitas yang dulu membuatnya bersemangat, dampaknya bisa terasa dalam banyak aspek.
Hal yang Terjadi Saat Penulis Artikel Tidak Menikmati Menulis
Saat penulis artikel mulai menjauh dari rasa menikmati prosesnya, tulisan yang dihasilkan akan terasa hambar.
Tulisan kehilangan emosi, tidak memiliki daya tarik, dan cenderung datar karena penulis tidak lagi menulis dari ruang yang penuh rasa.
Kondisi ini membuat pembaca cepat merasa bosan ditambah lagi dengan tekanan produksi konten yang semakin cepat, kehilangan rasa menikmati menulis sering terjadi.
Akibatnya, kualitas tulisan dapat menurun dan hubungan penulis dengan profesinya ikut terganggu.
Selain itu, penulis artikel jauh lebih rentan mengalami writer’s block karena kreativitasnya tidak lagi mengalir secara alami.
Tekanan untuk menghasilkan tulisan justru membuat otak semakin menutup diri terhadap ide baru, dan proses menulis berubah menjadi beban.
Ketiga, hal yang paling bahaya, penulis artikel bisa mulai membenci hobi menulis yang dulu menjadi alasan mereka terjun ke dunia ini.
Jika sudah sampai tahap ini, menulis tidak lagi menyenangkan, malah terasa seperti kewajiban yang menguras energi dan emosi.
Jadi, itulah hal yang akan terjadi jika penulis tidak lagi menikmati proses menulis. Jika hal tersebut sudah semakin memburuk, ada baiknya kamu segera mengambil tindakan agar tidak sampai ke tahap berbahaya.
Baca Juga: Teknik Pomodoro untuk Menyelesaikan Tugas Tanpa Stres
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




