Suaraonline.com – Banyak penulis artikel pemula yang terkejut ketika mulai terjun ke dunia kepenulisan digital. Mereka berpikir pekerjaan ini hanya soal mengetik dan mengeluarkan ide.
Nyatanya, menjadi penulis artikel bahkan di level pemula dituntut untuk mengeluarkan energi yang jauh lebih besar daripada yang terlihat.
Alasan Dibalik Penulis Artikel Pemula Mudah Lelah Mental
Pertama, penulis artikel pemula belum terbiasa dengan ritme media online yang bergerak cepat.
Deadline datang bertubi-tubi, kuantitas tulisan harus terpenuhi, dan semua itu harus dilakukan sambil tetap menjaga kualitas. Tekanan ritme seperti ini bisa sangat menguras fokus dan mental, apalagi bagi yang baru belajar beradaptasi.
Kedua, proses menulis sendiri menguras energi karena mengaktifkan banyak fungsi tubuh sekaligus.
Mereka perlu berpikir keras saat merangkai kata, mengolah informasi, dan memastikan setiap paragraf tetap relevan.
Di saat bersamaan, mata dipaksa membaca banyak referensi, tangan mengetik terus-menerus, dan tubuh duduk tanpa banyak gerak selama berjam-jam. Kombinasi ini membuat kelelahan fisik yang dapat juga berpengaruh pada kelelahan mental.
Ketiga, penulis artikel pemula biasanya masih belajar memahami standar tulisan yang baik. Sehingga mereka cenderung overthinking, terlalu banyak mengulang, atau takut salah saat menulis.
Tekanan batin seperti ini juga menjadi penyumbang terbesar kelelahan mental.
Jadi, masuk akal jika penulis artikel pemula mudah lelah mental. Ini bukan karena mereka lemah, tetapi karena tubuh dan pikiran mereka sedang beradaptasi dengan ritme kerja yang intens.
Dengan waktu dan latihan, stamina mental mereka akan meningkat, dan proses menulis pun terasa lebih ringan. Semangat.
Baca Juga: Pentingnya Membaca: Kenapa Penulis Artikel Harus Sering Membaca?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




