Suaraonline.com – Kendala yang sering dihadapi penulis novel dan jarang diketahui banyak orang adalah fase ketika mereka merasa benar-benar kehabisan ide. Kondisi ini bisa datang tiba-tiba, bahkan pada penulis novel yang sudah berpengalaman sekalipun.
Kehabisan ide sering terjadi karena berbagai faktor, mulai dari tekanan berlebihan yang membuat otak sulit berpikir kreatif, hingga kebiasaan buruk menulis sambil mengedit yang justru membatasi kebebasan berekspresi.
Dalam situasi seperti ini, muncul pertanyaan besar: bagaimana jika ide memang terasa tidak ada sama sekali?
Cara Penulis Novel Menghadapi Kehabisan Ide
Pertama, bisa mengambil jeda sejenak dari aktivitas menulis. Jeda ini dapat diisi dengan kegiatan ringan seperti olahraga ringan, meditasi, membaca novel favorit, atau sekadar berjalan-jalan untuk menghirup udara segar agar pikiran lebih rileks.
Kedua, ide sering muncul di saat yang tidak terduga. Karena itu, penulis novel sebaiknya selalu menyiapkan catatan atau buku saku untuk mencatat ide yang tiba-tiba muncul, sehingga draf tersebut bisa dimanfaatkan saat ide kembali terasa buntu.
Ketiga, mengamati lingkungan sekitar juga dapat menjadi sumber inspirasi. Dari hal-hal sederhana yang ditemui sehari-hari, penulis bisa menemukan potongan ide yang kemudian dikembangkan menjadi cerita.
Keempat, membaca buku lintas genre dapat membuka sudut pandang baru dan melatih otak untuk berpikir lebih kreatif, terutama ketika terjebak pada pola cerita yang sama.
Kelima, penulis dapat memanfaatkan chat gpt sebagai alat bantu brainstorming untuk memancing ide awal tanpa harus langsung menuliskannya secara sempurna.
Jadi, itulah cara penulis novel menghadapi fase kehabisan ide yang kerap disembunyikan, namun sebenarnya sangat manusiawi dalam proses kreatif menulis.
Baca Juga:
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




