Suaraonline.com – Kebiasaan menunda menulis sering kali dicap sebagai perilaku negatif yang harus dihindari oleh penulis novel.
Menunda dianggap identik dengan malas, tidak disiplin, dan menjadi penyebab utama karya tak kunjung selesai. Namun, jika dilihat dari sudut pandang berbeda, kebiasaan ini ternyata tidak selalu berdampak buruk.
Dampak Positif Penulis Novel Menunda Menulis
Salah satu dampak positif penulis novel menunda menulis adalah memiliki waktu yang lebih panjang untuk melakukan riset. Jeda ini memungkinkan penulis menggali latar cerita, memahami karakter, dan mendalami detail adegan agar terasa lebih hidup dan masuk akal.
Dengan waktu riset yang cukup, penulis novel dapat mempersiapkan plot secara lebih matang. Alur cerita tidak dibangun secara tergesa-gesa, melainkan melalui pertimbangan yang lebih dalam, sehingga konflik dan penyelesaiannya terasa kuat dan logis.
Menunda juga memberi kesempatan bagi ide untuk berkembang secara alami. Tanpa tekanan harus segera menulis, penulis bisa memikirkan berbagai kemungkinan cerita, mengevaluasi ide yang kurang relevan, dan memilih arah cerita terbaik sebelum dituangkan ke dalam tulisan.
Dengan menunda menulis untuk membuat persiapan menulis lebih matang dapat membantu penulis mengurangi plot hole, menambahkan konflik yang dibutuhkan dan menjaga konsistensi tujuan cerita.
Meski demikian, menunda menulis tetap perlu disikapi dengan sadar. Jika dimanfaatkan sebagai waktu persiapan, kebiasaan ini bisa menjadi strategi yang membantu penulis novel menghasilkan karya yang lebih matang, bukan sekadar alasan untuk terus menghindar dari proses menulis itu sendiri.
Baca Juga: Healing: Apa Bedanya dengan Kabur dari Masalah?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




