Suara Online
  • Beranda
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
Subscribe
Suara OnlineSuara Online
Aa
Search
  • Pages
    • Home
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Categories
  • Personalized
    • My Saves
    • My Feed
    • My Interests
    • History
Follow US
Self Reward Setelah Burnout: Perlu atau Justru Berlebihan?

Beranda – Burnout – Self Reward Setelah Burnout: Perlu atau Justru Berlebihan?

ArtikelGaya Hidup

Self Reward Setelah Burnout: Perlu atau Justru Berlebihan?

Annisa Adelina
Annisa Adelina
Share
SHARE

Suaraonline.com – Self reward dan burnout kini menjadi istilah yang semakin sering terdengar, terutama di tengah tuntutan hidup yang serba cepat.  Tidak sedikit orang merasa lelah secara fisik dan mental, lalu memilih melakukan pemberian hadiah pada diri sendiri sebagai bentuk pemulihan. 

Namun, muncul pertanyaan penting, apakah setelah burnout memang diperlukan, atau justru berpotensi menjadi kebiasaan berlebihan?

Butuhkah Self Reward Setelah Burnout?

Pada dasarnya, self reward boleh kamu lakukan, terlebih jika itu membantumu dalam proses pemulihan dari burnout. Memberi jeda pada diri sendiri adalah bentuk pengakuan bahwa tubuh dan pikiran punya batas. 

Dalam konteks ini, malah bisa menjadi cara kamu untuk menenangkan diri, mengembalikan semangat, dan membangun hubungan yang lebih sehat dengan diri sendiri.

Namun, penting untuk diingat bahwa segalanya tidak harus selalu identik dengan belanja besar atau hal-hal mahal. Kebiasaan memberi hadiah pada diri sendiri secara berlebihan malah dapat menimbulkan masalah baru, seperti tekanan finansial atau rasa bersalah setelahnya. 

Ketika dilakukan di luar kemampuan dan kebutuhan, tujuan awal untuk pulih dari burnout bisa bergeser menjadi pelarian semata.

Self reward yang sehat harus kamu lakukan semampunya dan sewajarnya. Hal-hal sederhana seperti tidur lebih lama, menikmati minuman favorit, berjalan santai, membaca buku, atau sekadar mematikan ponsel sejenak sudah cukup memberi ruang bernapas bagi diri sendiri. 

Pada dasarnya inti dari self reward bukan pada nilainya, melainkan pada rasa bahagia dan tenang yang bisa kamu rasakan.

Dengan demikian, self reward setelah burnout memang perlu, selama dilakukan dengan kesadaran. Bukan untuk memuaskan keinginan sesaat, melainkan sebagai bentuk perawatan diri yang bertanggung jawab. 

Ketika dilakukan secara sederhana dan tepat akan membantu kamu kembali seimbang, tanpa harus merasa berlebihan atau kehilangan kendali.

Baca Juga: 3 Kebiasaan Kecil untuk Belajar Mencintai Diri Sendiri

Editor: Annisa Adelina Sumadillah

TAGGED: Burnout, Butuhkah Self Reward Setelah Burnout?, self reward
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified Blog

Seedbacklink

Rumah Anak Surga

Hotel Karantina Qur’an

Rental Motor Semarang

You Might Also Like

Bagaimana Jika Rasa Malas Itu Bukan Sifat Tapi Sinyal Tubuh yang Sedang Tidak Baik-baik Saja?
Gaya Hidup

Bagaimana Jika Rasa Malas Itu Bukan Sifat Tapi Sinyal Tubuh yang Sedang Tidak Baik-baik Saja?

6 Min Read
Sopir Bus PO Cahaya Trans Berusia 22 Tahun, Pengalaman Rute Jauh Jadi Sorotan
ArtikelBerita

Sopir Bus PO Cahaya Trans Berusia 22 Tahun, Pengalaman Rute Jauh Jadi Sorotan

1 Min Read
Tips Self Reward Tanpa Boros: Yuk, Bahagia dari Hal Sederhana Ini
ArtikelGaya Hidup

Tips Self Reward Tanpa Boros: Yuk, Bahagia dari Hal Sederhana Ini

3 Min Read
Mengapa Self Reward Penting untuk Kesehatan Mental?
ArtikelGaya Hidup

Mengapa Self Reward Penting untuk Kesehatan Mental?

2 Min Read
Suara Online

Suaraonline.com : The voice of netizen

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy Police
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?