Suaraonline.com – Budaya kerja serba cepat kini menjadi realitas yang sulit dihindari. Target ketat, jam kerja panjang, dan tuntutan performa tinggi sering membuat banyak orang lupa memperhatikan dirinya sendiri.
Lantas bagaimana caranya agar dapat hidup secara seimbangan?
Cara Menyeimbangkan Budaya Kerja Cepat
Dalam bekerja, setiap orang perlu memegang prinsip dasar tentang hak dan kewajiban. Kewajiban yang melekat pada seseorang yang digaji adalah menunaikan tugas sesuai jobdesk.
Misalnya kamu merupakan content writer, yang memiliki tugas untuk melakukan riset judul, membuat artikel, dan melakukan optimasi SEO. Maka selama jam kerja, kamu tidak boleh berleha-leha dan harus menyelesaikan tugasmu hingga tuntas.
Selain itu, kamu juga harus mengikuti peraturan yang ada pada perusahan, datang tepat waktu, menyelesaikan pekerjaan dengan rapi, serta memberikan performa terbaik merupakan bentuk tanggung jawab profesional yang tidak bisa ditawar.
Sikap ini penting agar budaya kerja yang serba cepat tetap berjalan sehat dan terukur.
Namun, setelah kewajiban ditunaikan, seseorang juga berhak memperhatikan haknya. Pulang tepat waktu, mendapatkan gaji sesuai kesepakatan, serta memperoleh bonus atau kompensasi saat lembur adalah bagian dari hak pekerja.
Sepulang kerja kamu bisa menikmati waktu istirahat, melakukan hobi ringan, atau sekadar memberi jeda pada pikiran sudah cukup membantu menjaga keseimbangan mental.
Dengan menerapkan prinsip kewajiban dan hak secara seimbang, budaya kerja yang serba cepat tidak lagi terasa menekan. Jadi, itulah cara sederhana dalam menyeimbangkan antara kehidupan dan budaya kerja serba cepat.
Baca Juga: 4 Tips Jitu Manajemen Stres untuk Pikiran Lebih Tenang
Editor: Annisa Adelina Sumadillah.




