Suaraonline.com – Self reward memiliki peran penting sebagai salah satu cara sederhana untuk menjaga kesehatan mental agar tetap stabil.
Rutinitas yang padat, tekanan pekerjaan, serta tanggung jawab yang terus menumpuk sering kali membuat seseorang lupa memberi ruang bagi dirinya sendiri. Tanpa disadari, kondisi ini dapat menguras energi mental dan emosional.
Manfaat Self Reward Untuk Kesehatan Mental
Manfaat utama self reward adalah membantu mengurangi rasa lelah dalam menjalani tekanan dan tanggung jawab sehari-hari, terutama dalam pekerjaan.
Rasa lelah yang dibiarkan tanpa penanganan dapat berkembang menjadi stres berkepanjangan dan berujung pada burnout.
Dengan memberi self reward secara sadar, tubuh dan pikiran mendapat sinyal untuk berhenti sejenak, beristirahat, dan memulihkan diri dari kelelahan yang menumpuk.
Selain itu, self reward juga berperan dalam membangkitkan motivasi dan semangat hidup. Ketika kondisi mental tidak lagi berada dalam keadaan lelah atau tertekan, seseorang akan lebih mudah merasa bersemangat untuk kembali menjalani aktivitasnya.
Apresiasi kecil terhadap diri sendiri dapat menumbuhkan rasa dihargai, meskipun penghargaan itu datang dari diri sendiri.
Manfaat lain dari ini yaitu dapat membantu mengurangi perasaan negatif yang muncul akibat tekanan hidup. Emosi seperti cemas, jenuh, atau kesal sering kali muncul ketika seseorang terus memaksakan diri tanpa jeda.
Dengan melakukan, perasaan negatif tersebut dapat diredam sehingga kesehatan mental lebih terjaga.
Penting untuk dipahami bahwa self reward tidak harus selalu berbentuk hal besar atau mahal. Hal sederhana yang membuat diri merasa tenang dan bahagia sudah cukup memberikan dampak positif.
Jika dilakukan secara seimbang dan tidak berlebihan maka akan menjadi bagian dari perawatan diri yang sehat, membantu seseorang terhindar dari stres dan burnout, serta menjaga kesehatan mental dalam jangka panjang. Jadi, itulah beberapa manfaat self reward bagi kesehatan mental.
Baca Juga: Budaya Kerja Serba Cepat: Bagaimana Caranya agar Hidup Seimbang?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah.




