Suaraonline.com – Kemudahan penggunaan AI seringkali membuat seseorang merasa menggantungkan segala pekerjaannya dengan AI supaya bisa lebih selesai jauh dengan cepat. Jawaban yang biasanya didapatkan dengan proses yang panjang dan memakan waktu cukup lama bisa selesai dalam waktu hitungan detik saja.
Penggunaan AI memang sangat membantu pekerjaan, namun hal tersebut juga dapat perlahan mengubah pola pikir kita sebagai manusia. Sebelumnya kita menggunakan otak untuk berpikir, sekarang jauh lebih mengandalkan mesin.
Lalu bagaimana dengan penggunaan AI ini dalam kehidupan sehari-hari? Apakah hal ini membantu atau justru malah membuat kita semakin ketergantungan? Yuk simak lebih lanjut!
Apa Efek Penggunaan AI?
Saat ini kita hidup di era teknologi yang bukan hanya digunakan sebagai alat bantu administratif melainkan juga sebagai alat untuk berpikir. Mulai dari menentukan keputusan, membantu pekerjaan, bahkan curhat pun selalu ke AI.
Lama-lama, hal ini akan semakin diwajarkan dan pelan-pelan akan membentuk pola baru dalam berpikir kita. Menurut studi dari MIT yang berjudul “Your Brain on ChatGPT” mengatakan jika kelompok yang menggunakan ChatGPT menunjukkan jika mengalami penurunan aktivitas otak paling besar dibandingkan berpikir tanpa alat bantuan.
Penurunan aktivitas otak ini berhubungan dengan fokus, ingatan kerja, dan pengambilan keputusan. Aktivitas otak mereka secara tidak langsung telah menurun 55% dari seseorang yang menulis secara manual.
Para peneliti menyebutkan ada kondisi seperti “cognitive debt” yang dimana terjadi pada otak. Seseorang yang cenderung menggunakan AI setiap harinya akan mengalami semacam “utang berpikir.”
Akibatnya, seseorang yang seharusnya memiliki kemampuan untuk memproses dan mengevaluasi atas informasi tidak langsung balik begitu saja ketika alat bantu AI tersebut dilepas.
Apakah Penggunaan AI Buruk?
Ketika seseorang sudah terbiasa untuk berpikir secara mandiri, maka penggunaan AI justru bisa menjadi sebuah alat bantu yang produktif. Namun, penggunaan AI tidak bisa selalu digunakan dalam segala hal.
Seseorang tetap harus berpikir sendiri dan AI adalah alat bantunya. Jangan langsung ketika AI mengatakan suatu hal kita langsung untuk percaya tanpa mengecek lagi validitasnya. AI hanyalah alat yang diciptakan dan dijalankan oleh manusia, dan pasti terkadang ada hal yang salah dalam penyampaian informasinya.
Ketika kita berpikir menggunakan otak, maka kita akan selalu menyusun argumen, menentukan kata, atau bahkan mengecek tulisannya kembali. Itulah yang menyebabkan aktivitas otak kita juga naik secara signifikan ketika kita murni berpikir tanpa penggunaan AI.
Sebaliknya, jika semua proses tersebut justru dialihkan ke AI maka otak akan melewati setiap langkah yang seharusnya itu adalah sebuah proses dalam berpikir. Kita mungkin akan mendapatkan jawaban yang cepat tetapi kita telah melewatkan latihan dasar yang membentuk otak dalam berpikir.
Penggunaan AI itu tidak dilarang, dan justru juga disarankan. Namun, yang harus digarisbawahi disini adalah kita tidak langsung menerima informasinya secara mentah-mentah.
Kita tetap wajib untuk mencari informasi lebih lengkap dan detail dengan menggunakan sumber-sumber yang jauh lebih akurat dan terpercaya. Kita perlu memfilter segala informasi yang diberikan oleh AI.
Jika kita terlalu ketergantungan dalam menggunakan AI, maka otak kita juga akan kehilangan kemampuan untuk berpikir kritisnya. Penggunaan AI yang produktif bukan digunakan sebagai alat yang menggantikan manusia tetapi alat bantu dalam mendampingi proses berpikir manusia.
Kemampuan berpikir kritis dalam otak manusia akan membantu kita untuk menguji kebenaran informasi, alasan informasi, bahkan soal data yang ada. Jadi, hal-hal yang telah diinformasikan AI juga akan membuat kita tetap berpikir tajam. Tanpa adanya pemikiran yang kritis, maka kita akan mudah mempercayai informasi bahkan itu hal yang salah sekalipun.
Itulah tadi pembahasan mengenai efek dan pandangan dalam penggunaan AI. Pada dasarnya, menggunakan AI juga akan membantu pekerjaan manusia dengan cepat. Namun, kita juga harus menggunakan kemajuan teknologi tersebut dengan bijak dan tepat.
Jika kita akan selalu menggantungkan diri dengan menggunakan AI, maka bisa mempengaruhi daya penurunan pada otak. Otak akan kesulitan untuk mengingat, memproses, dan juga membuat kita kesulitan mengambil keputusan. AI tidak dilarang asalkan hanya sebagai alat bantu manusia bukan alat ganti.
Baca Juga: Tips Self Reward Tanpa Boros: Yuk, Bahagia dari Hal Sederhana Ini
Penulis: Suci Wulandari




