Suaraonline.com – Banyak orang memilih self reward sebagai cara untuk mengembalikan energi. Sayangnya, tidak semua bentuk self reward benar-benar menyehatkan. Ada beberapa contoh self reward yang merusak kesehatan fisik.
Tanpa disadari, kebiasaan yang awalnya diniatkan sebagai bentuk apresiasi diri justru bisa menjadi pemicu masalah kesehatan fisik jika dilakukan tanpa kontrol dan kesadaran akan kebutuhan tubuh.
Contoh Self Reward yang Merusak Kesehatan Fisik
Contoh self reward yang salah pertama adalah memilih begadang setelah seharian bekerja keras. Banyak orang merasa begadang merupakan hadiah yang pantas setelah menjalani hari yang melelahkan.
Padahal, tubuh justru membutuhkan istirahat berkualitas untuk memulihkan stamina. Kurang tidur dapat menurunkan daya tahan tubuh, mengganggu konsentrasi, serta memicu gangguan kesehatan dalam jangka panjang.
Kedua yaitu mengonsumsi makanan junk food secara berlebihan. Makan makanan instan atau tinggi gula dan lemak sering dianggap sebagai bentuk pelarian cepat dari stres.
Meski memberikan rasa senang sesaat, kebiasaan ini berpotensi merusak kesehatan fisik jika dilakukan terus-menerus. Asupan nutrisi yang tidak seimbang dapat menyebabkan gangguan pencernaan, kenaikan berat badan, hingga meningkatkan risiko penyakit metabolik.
Ketiga, self reward menghabiskan waktu seharian hanya dengan tidur tanpa makan dan tanpa melakukan aktivitas apa pun. Istirahat memang penting, tetapi berlebihan justru dapat berdampak negatif.
Tubuh tetap membutuhkan asupan energi dan pergerakan untuk menjaga fungsi organ tetap optimal. Pola seperti ini dapat membuat tubuh terasa lemas, metabolisme melambat, dan kondisi fisik semakin menurun.
Jadi, itulah beberapa contoh self reward yang dapat merusak kesehatan fisik sering kali muncul karena kesalahan dalam memahami kebutuhan tubuh. Self reward seharusnya membantu pemulihan, bukan sebaliknya, jadi harus tetap seimbang ya ….
Baca Juga: Dampak Negatif Penggunaan AI Bagi Penulis Artikel
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




