Suaraonline.com – Benarkah self control sulit dijaga saat kamu mengalami kelelahan mental? Seringkali tekanan hidup datang bersamaan, mulai dari tuntutan pekerjaan, masalah personal, hingga ekspektasi sosial, yang dapat menguras emosional.
Di fase ini, banyak orang merasa lebih mudah tersulut emosi, sulit menahan keinginan, dan cenderung mengambil keputusan impulsif. Mengapa hal tersebut dapat terjadi?
Penyebab Sulit Self Control Saat Lelah Mental
Perlu diketahui bahwa self control berkaitan erat dan membutuhkan kestabilan emosional. Saat kondisi mental masih cukup prima, seseorang mampu berpikir jernih, menimbang konsekuensi, dan menahan dorongan sesaat.
Namun ketika lelah mental, emosional cenderung tidak stabil. Perasaan mudah berubah, sensitif terhadap hal kecil, dan cepat merasa kewalahan membuat self control menjadi jauh lebih sulit dijaga.
Dalam keadaan lelah mental, otak bekerja dalam mode bertahan. Energi psikologis yang seharusnya digunakan untuk mengontrol diri justru terkuras untuk sekadar bertahan menghadapi tekanan.
Akibatnya, kemampuan menunda keinginan, mengatur emosi, dan bersikap rasional melemah. Inilah alasan mengapa seseorang lebih mudah marah, cenderung mencari pelarian instan, atau bersikap impulsif saat mentalnya lelah.
Kondisi ini menunjukkan bahwa self control bukan kemampuan yang bisa diandalkan secara tiba-tiba. Jika hanya digunakan saat dibutuhkan, kemampuan ini akan rapuh ketika energi mental menurun.
Kontrol diri haruslah tertanam kuat dan menjadi bagian dari kebiasaan, pengaruh kelelahan mental tidak akan terlalu mengguncang. Meski emosi sedang tidak stabil, kontrol diri yang telah mengakar tetap bekerja sebagai rem alami. Seseorang masih mampu menahan diri, mengambil jeda, dan tidak langsung bereaksi berlebihan.
Oleh karena itu, kontrol diri perlu dipupuk secara perlahan dan konsisten dalam keseharian, bukan hanya saat situasi genting. Jadi, itulah alasan mengapa self control sulit dijaga saat lelah mental.
Baca Juga: Dampak Negatif Penggunaan AI Bagi Penulis Artikel
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




