Suaraonline.com — Pernahkah kamu melihat ada orang yang marah pada seseorang, tapi bukannya mengatakan kemarahannya, ia malah melampiaskan emosinya tersebut pada benda di sekitarnya, misalnya seperti memukul meja, membanting pintu dan hal-hal lainnya?
Dalam dunia psikolog, kelakuan ini disebut dengan displacement, yang artinya pengalihan emosi agar merasa lega.
Tindakan seperti membanting benda, memukul meja merupakan bentuk dari mekanisme pertahanan diri yang tidak bisa melampiaskan kemarahannya pada seseorang yang dianggap lebih tinggi, lebih berkuasa, lebih penting atau lebih mengancam.
Dampak Buruk Displacement yang Sering Diabaikan
Displacement dianggap sebagai cara untuk menjaga hubungan tetap aman dengan tidak melampiaskan kemarahan atau rasa kesal pada orangnya langsung. Bisanya sering terjadi pada hubungan karyawan dengan atasan, rekan bisnis yang penting dan hubungan lainnya yang dianggap sensitif dan rapuh.
Namun, kebiasaan melakukan pengalihan saat marah bisa berdampak buruk jika tidak segera ditangani dengan baik.
Pertama yaitu masalah utama tidak pernah selesai. Orang yang memilih melakukan displacement saat marah, hanya akan berhasil menyalurkan emosinya saja, tanpa benar-benar menyelesaikan masalah yang ada.
Alih-alih membicarakannya dengan pola komunikasi yang sehat, mereka hanya menunda dan membuat masalah seolah hilang setelah kemarahan tersalurkan.
Kedua, rasa bersalah dan kerugian material karena telah melampiaskan kemarahan pada benda atau orang sekitar yang tidak bersalah. Siklus seperti ini akan sangat melelahkan secara mental dan menurunkan harga diri.
Contohnya, saat kamu marah, kamu melempar ponselmu. Saat itu emosimu tersalurkan, tapi setelahnya kamu akan menangis lebih kencang karena menyadari ponselmu rusak atau kamu harus mengeluarkan uang untuk memperbaiki ponselmu.
Ketiga, dalam jangka panjang kebiasaan ini dapat mempengaruhi kesehatan mental. Karena tidak pernah menyelesaikan masalah yang ada, dan hanya mencari peralihan, kamu malah akan sering mengalami kecemasan kronis, ledakan emosi, atau hubungan interpersonal yang toksik.
Jadi, itulah beberapa dampak buruk dari displacement yang sering orang sepelekan, bahkan dianggap sebagai solusi untuk melampiaskan emosi saat marah.
Pentingnya untuk menyadari sumber emosi yang sebenarnya, lalu belajar menyalurkannya dengan cara yang lebih sehat dan bertanggung jawab.
Baca Juga: Dampak Negatif Penggunaan AI Bagi Penulis Artikel
Penulis: Annisa Adelina Sumadillah




