Suara Online
  • Beranda
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
Subscribe
Suara OnlineSuara Online
Aa
Search
  • Pages
    • Home
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Categories
  • Personalized
    • My Saves
    • My Feed
    • My Interests
    • History
Follow US
Lelah Menjadi Pribadi yang Selalu Kuat: Ketika Tidak Apa-Apa untuk Mengaku Lelah

Beranda – Self Improvement – Lelah Menjadi Pribadi yang Selalu Kuat: Ketika Tidak Apa-Apa untuk Mengaku Lelah

ArtikelInformasi

Lelah Menjadi Pribadi yang Selalu Kuat: Ketika Tidak Apa-Apa untuk Mengaku Lelah

Salsabila Humairo Azzahro
Salsabila Humairo Azzahro
Share
Lelah Menjadi Pribadi yang Selalu Kuat: Ketika Tidak Apa-Apa untuk Mengaku Lelah
SHARE

Suara Online – Menjadi pribadi yang selalu kuat sering kali dianggap sebagai sebuah kelebihan.  Kita terbiasa menahan emosi, menyembunyikan lelah, dan tetap tersenyum meski hati sedang tidak baik-baik saja. 

Sayangnya, kebiasaan ini justru bisa menjadi beban yang pelan-pelan menguras kesehatan mental.

Lelah menjadi pribadi yang selalu kuat biasanya muncul karena tuntutan lingkungan. Ada ekspektasi untuk selalu bisa diandalkan, tidak mengeluh, dan mampu menghadapi semua masalah sendiri. 

Dalam jangka panjang, hal ini membuat seseorang kehilangan ruang aman untuk mengekspresikan perasaan yang sebenarnya.

Memendam emosi terus-menerus dapat memicu kelelahan emosional. Tubuh mungkin terlihat baik-baik saja, tetapi pikiran terasa penuh dan sulit tenang. 

Tidak jarang, kondisi ini membuat seseorang merasa hampa, mudah tersinggung, atau kehilangan motivasi menjalani hari.

Penting untuk memahami bahwa kuat bukan berarti tidak pernah lemah. Mengakui rasa lelah bukan tanda kegagalan, melainkan bentuk kejujuran pada diri sendiri. 

Setiap orang berhak beristirahat, meminta bantuan, dan mengatakan bahwa dirinya sedang tidak sanggup.

Belajar menetapkan batasan juga menjadi langkah penting. Kita tidak harus selalu tersedia untuk semua orang atau menyelesaikan semua masalah sendirian. 

Dengan menjaga batas yang sehat, energi emosional dapat digunakan secara lebih bijak.

Baca Juga : Redefinisi Makna “Cukup” dalam Kehidupan: Belajar Merasa Puas Tanpa Kehilangan Arah

TAGGED: Self Improvement, Pribadi Kuat
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified Blog

Seedbacklink

Rumah Anak Surga

Hotel Karantina Qur’an

Rental Motor Semarang

You Might Also Like

Berdamai dengan Versi Diri yang Belum Berhasil agar Tetap Tumbuh Tanpa Menyalahkan Diri
ArtikelInformasi

Berdamai dengan Versi Diri yang Belum Berhasil agar Tetap Tumbuh Tanpa Menyalahkan Diri

2 Min Read
Menjadi Dewasa Tanpa Kehilangan Jati Diri: Cara Bertumbuh tanpa Mengkhianati Diri Sendiri
ArtikelInformasi

Menjadi Dewasa Tanpa Kehilangan Jati Diri: Cara Bertumbuh tanpa Mengkhianati Diri Sendiri

2 Min Read
Redefinisi Makna “Cukup” dalam Kehidupan: Belajar Merasa Puas Tanpa Kehilangan Arah
ArtikelInformasi

Redefinisi Makna “Cukup” dalam Kehidupan: Belajar Merasa Puas Tanpa Kehilangan Arah

2 Min Read
Hidup Berdasarkan Ekspektasi Orang Lain
ArtikelInformasi

Berhenti Hidup Berdasarkan Ekspektasi Orang Lain demi Kesehatan Mental dan Kebahagiaan Diri

2 Min Read
Suara Online

Suaraonline.com : The voice of netizen

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy Police
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?