Suaraonline.com – Queen bee syndrome, salah satu gejala yang terjadi pada perempuan yang telah memiliki posisi atau jabatan tinggi sehingga enggan untuk mendukung perempuan lainnya. Ada kalanya, seorang perempuan juga merasa tersaingi dengan perempuan lainnya sehingga tampak ada saingan atau ambisi untuk menjatuhkan.
Sindrom ratu lebah ini merupakan sindrom yang dialami oleh perempuan yang biasanya akan saling merendahkan, menjatuhkan, bahkan bisa sampai membuat nama baik perempuan lainnya tercoret.
Yuk kenali karakteristik dan cara mengatasinya!
Karakteristik Queen Bee Syndrome
Berikut ini karakteristik yang sering dijumpai pada wanita queen bee syndrome:
1. Haus Kekuasaan
Wanita yang memiliki syndrome ini akan terus merasa kurang dengan apa yang ia sudah dapatkan. Hal ini terjadi karena ia tidak mau disaingi dengan perempuan lain karena ia akan beranggapan citranya akan menjadi buruk.
2. Memiliki Empati Rendah
Karena dia haus akan kekuasaan dan jabatan, maka akan menyebabkan ia memiliki empati yang rendah dengan perempuan lain. Ia tidak akan pernah suka melihat perempuan lain jabatannya jauh lebih tinggi dan sukses darinya. Sehingga jika ada perempuan yang belajar, justru ia tidak akan mendukungnya.
3. Takut Gagal
Perempuan dengan sindrom ini akan selalu takut akan kegagalan. Jika ia gagal, maka ia akan selalu memvalidasi dirinya untuk terus bisa menjadi lebih baik dari orang lain dengan merendahkan. Baginya kegagalan adalah sebuah aib yang buruk.
Cara Mengatasi Queen Bee Syndrome
Dalam berbagai fenomena yang terjadi di masyarakat, jika ada perempuan sukses menjadi cenderung tidak akan mendukung kesuksesan perempuan lainnya.
Justru, perempuan yang mengalami sindrom ini akan mengekang, menjatuhkan, dan juga membuat perempuan lain berputus asa. Queen bee syndrome terjadi ketika perempuan takut dirinya semakin terancam dan tersaingi jika melihat perempuan lain jauh lebih sukses dari dirinya.
Oleh karena itu, wajib bagi perempuan untuk memahami cara mengatasi sindrom ini. Berikut adalah caranya!
1. Terbuka dengan Masukan dan Saran
Perempuan yang baik adalah senantiasa mau menerima masukan dan saran. Kritik yang diberikan akan membuat perempuan tersebut memperbaiki sikap atau perilakunya. Nantinya saran dan masukan itu dapat menjadi evaluasi diri supaya dapat membangun diri menjadi lebih baik lagi untuk kedepannya.
2. Mengembangkan Diri
Perempuan juga harus mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Hal itu seperti contohnya mengikuti seminar pengembangan diri, pelatihan leadership, atau hal-hal lainnya yang dapat membangun personal dan membuat diri tidak mengikuti arus yang salah.
3. Bangun Relasi yang Baik
Sebagai perempuan, hendaknya kita bisa membangun relasi yang baik dengan orang lain. Membangun relasi akan membuat kita berpandangan terbuka sehingga bisa mengetahui sudut pandang yang berbeda dari setiap orang.
4. Gunakan Sosial Media dengan Bijak
Tak jarang, seseorang sering kali mengikuti tren-tren di media sosial tanpa melihat sisi negatifnya. Media sosial bisa menjadi ruang bahaya jika tidak dibatasi penggunaannya secara bijak. Jangan sampai sosial media akan menciptakan standar-standar lain yang tidak masuk akal seperti menunjukkan perilaku melenceng contohnya tren queen bee syndrome.
5. Dekat dengan Tuhan
Agama adalah petunjuk dalam hidup. Seseorang yang mengikuti agama akan mengerti baik dan buruk serta perintah dan aturan dalam agamanya. Jika dekat dengan Tuhan, pasti akan membuat seseorang jauh lebih takut untuk melakukan hal-hal yang melenceng. Tak hanya itu, agama bisa dijadikan pembersih jiwa yang membuat kita berakal sehat dan baik.
Itulah tadi pembahasan mengenai karakteristik dan cara mengatasi queen bee syndrome. Sebagai perempuan, hendaknya kita bisa menerapkan woman support woman yang dimana akan memberikan kekuatan bagi perempuan lainnya untuk terus tumbuh dan berkembang.
Baca Juga: Fenomena Self Reward di Era Gaji Pas-pasan dan Harga Makin Naik: Gimana Caranya?
Penulis: Suci Wulandari




