Personal branding adalah persepsi seseorang yang kamu bentuk terhadap diri dan apa yang bisa kamu tawarkan secara profesional saat ini hingga masa yang akan datang. Personal branding akan memengaruhi berbagai hal yang akan kamu hadapi, terutama interview kerja.
Sebeneranya banyak hal yang bisa dipengaruhi atau terpengaruh oleh personal brandingmu. Lalu, bagaimana cara membangun personal branding agar tampil stand out dimanapun berada? Ini dia 7 cara membangun personal branding supaya kamu ga kaku!
Tentukan citra yang ingin ditunjukkan
Langkah pertama dalam 7 cara membangun personal branding adalah tentukan citra yang ingin ditunjukkan. Keunikan dirimu dapat tergambarkan dengan membangun personal branding yang tepat. Tunjukkan keunikan diri atau kelebihanmu dalam suatu hal. Personal branding cenderung menunjukkan karakter asli seseorang, sehingga citra yang ditampilkan sejatinya sudah ada dan terbentuk dalam kurun waktu yang lama.
Berbanding terbalik dengan pencitraan, personal branding bisa dibilang jauh lebih murni karena apa yang ditunjukkan atau ditampilkan adalah sifat asli dari seseorang. Sementara, pencitraan adalah manipulasi dari sifat asli seseorang agar suatu sifat atau karakter lain lebih unggul meski hanya untuk menutupi karakter asli lainnya.
Kenali hal-hal yang menjadi keunikan diri
Mengenali diri sejatinya adalah sebuah tugas yang tak akan pernah selesai. Banyak jalan yang bisa ditempuh untuk bisa mencapai titik mengenal diri sendiri berikut mengenal kekurangannya. Mulai dari menuliskan hal yang disukai dan tidak disukai, mengikuti tes yang hasilnya bisa mendeskripsikan diri secara lebih ilmiah (MBTI, Stiffin, Talents Mapping, dsb.), sampai bertanya pada orang-orang terdekat tentang pandangan mereka tentang dirimu.
Semua usaha itu akan membantumu mengerucutkan hasil dari mengenal diri sebagai salha satu upaya dari 7 cara membangun personal branding. Jangan sampai kunci untuk mengenal dirimu sendiri terabaikan dan terlalu fokus untuk mengembangkan langkah yang lain.
Sejatinya, personal branding adalah karkater atau kelebihan yang ada dalam dirimu sendiri yang terpancar dan termaksimalkan sehingga orang lain memahamimu sesuai dengan apa yang kamu pahami tentang dirimu sendiri. Salah satu contohnya adalah ketika kamu menyukai olahraga sebagai gaya hidup sehat, maka tunjukkan hobi olahraga yang biasa kamu lakukan tiap hari di media sosial atau platform yang kamu pilih secara jujur tanpa dibuat-buat. Orang lain akan menonton kontenmu yang jujur itu dan dengan sendirinya percaya dan menganggapmu cukup paham tentang hal-hal seputar gaya hidup sehat dan jenis olahraga yang cocok dengan mereka.
Pertajam keterampilan
Salah satu hal yang harus dilakukan sebagai jalan untuk membentuk personal branding adalah dengan mengasah kemampuan diri. Keterampilan atau hal yang kamu kuasai perlu diasah agar menunjang persona atau karakter diri yang ingin ditunjukkan.
Mengikuti pelatihan online maupun offline pun bisa kamu lakukan agar kemampuan yang ingin kamu tunjukkan terlatih dengan baik. Memilih hal-hal yang sesuai dengan bidang yang diminati adalah kunci dari proses membangun personal branding. Sebuah hal penting yang harus kamu latih juga sebagai bagian dari salah satu dari 7 cara membangun personal branding.
Tentukan target pemirsa/audience
Membangun personal branding di media sosial maupun di dunia nyata sama-sama memerlukan identifikasi yang jelas tentang tujuan ketersampaian suara atau pesan yang dibawa dalam branding diri. Khusus media sosial, menentukan target audience adalah kunci untuk memproduksi konten atau pesan yang ingin disampaikan. Selain menentukan target audience di media sosial, di dunia nyata pun kamu harus mampu menunjukkan kelebihan dan kekurangan diri agar langkah ysng diambil kemudian hari adalah langkah terbaik karena kamu sudah sadar tentang konsep dirimu sendiri.
Tampilkan portofolio
Tunjukkan hasil karyamu di media sosial atau halaman khusus (akun profesional untuk mencari pekerjaan). Segala pengalaman bisa kamu share ke media sosial, karena sebenarnya media sosial adalah portofolio ysng bisa dilihat oleh semua orang. Jadi, tak sekadar membuat portofolio untuk pekerjaan saja, tetapi ada tujuan lain yang bisa dimaksimalkan, yaitu katalisasi ide. Dengan mencatat semua pengalamaan atau ide yang dimiliki dalam bentuk konten di media sosial, algoritma media sosial akan menyebarkannya kepada orang-orang yang memiliki suara atau ketertarikan yang sama.
Ketika melamar pekerjaan nantinya, media sosial sudah bisa menjadi portofolio yang memudahkan proses rekrutmen dan menguntungkanmu. Menulis artikel di blog atau website juga memberi peluang untuk menuangkan dan mempertajam pandanganmu sekaligus menguatkan opinimu. Di masa yang akan datang, tulisan-tulisan itu bisa dicantumkan dalam portofolio untuk melamar pekerjan semacam content writer, copywriter, atau pekerjaan seputar menulis.
Perluas jaringan
Cara membangun personal branding berikutnya adalah perluas jejaring. Kamu bisa memperluas jejaring dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama atau meluaskan jaringan dengan mereka yang berbeda latar belakang.
Networking atau jaringan pertemanan itu nantinya akan membawamu menuju kesempatan-kesempatan yang belum pernah kamu pikirkan sebelumnya. Mulai dari kesempatan kerja, kolaborasi, kerjasama, bisnis, dan lainnya. Diantara 7 cara membangun personal branding yang telah diulas, memerluas jaringan menjadi kunci penting untuk meraih kesempatan yang jarang kamu peroleh hanya dengan menjadi orang yang biasa-biasa saja.
Tak hanya mengembangkan jangkauan dan kemungkinan kesempatan baru dengan memerluas jaringan kamu bisa membuka perspektif tentang karakter dan definisi pilihan hidup yang orang lain jalani. Dengan berjejaring itulah kamu bisa memiliki referensi alternatif pilihan hidup sesuai dengan pilihan hidupmu.
Maksimalkan banyak platform
Cara terakhir dari 7 cara membangun personal branding yaitu memkasimakan banyak platform. Membangun personal branding saat ini identik dengan membangun persona di media sosial. Kemudahan yang saat ini kamu peroleh bisa dimaksimalkan dengan memanfaatkan berbagi platform digital mulai dari Linkedin, Instagram, X, Medium, dan lainnya.
Platform tersebut akan memudahkanmu menunjukkan portofolio proyek atau pengalaman yang ingin kamu tonjolkan untuk meraih suatu pekerjaan bahkan relasi yang sejalan. Contoh penerapannya yaitu ketika kamu ingin menjadi seorang media influencer maka kamu harus banyak aktif dan menunjukkan karyamu di media ssosial.
Platform yang digunakan bisa Instagram, Tiktok, hingga Blog. sementara , apabila kamu seorang HR (Human Resource) yang bekerja di sebuah perusahaan multnasional maka platform yang tepat adalah LinkedIn dan Medium. Jadi, pilihlah platform yang sesuai dengan audience yang ingin kamu raih dan jangan lupa memelajari cara memaksimalkan platform tersebut agar personal brandingmu terwujud dengan maksimal.
Itu dia 7 cara membangun personal branding yang bisa langsung kamu praktikkan sesuai bidang dan platform yang kamu pilih. Semoga 7 cara tersebut membantumu mengembangkan diri dengan maksimal ya!
