SUARAONLINE.COM — Bangun kepedulian masyarakat pada bayi terlantar, Forum Yayasan Indonesia (FYI) menggelar webinar mingguan dengan topik ‘Kerjasama Mendirikan Panti Bayi’. Webinar yang mengupas langkah demi langkah mendirikan panti bayi ini digelar secara daring pada tanggal 12 Maret 2024 malam via zoom meeting.
Dalam webinar tersebut dijelaskan bahwa tujuan utama didirikannya panti bayi ialah menolong sekaligus menyelamatkan bayi terlantar. Terlepas dari beragam kasus yang menyebabkan bayi tersebut ditelantarkan. Tak hanya itu, pendirian panti bayi juga dimaksudkan agar bayi terlantar mendapatkan tempat penampungan, pengasuhan, serta perawatan yang layak di masa kecilnya. Pendirian panti bayi juga mengupayakan edukasi pada ibu-ibu bayi terlantar agar lebih sadar dan peduli dengan pada keselamatan dan tumbuh kembang anaknya.
Bangun Kepedulian Masyarakat Pada Bayi Terlantar, Forum Yayasan Indonesia Jelaskan Visi-Misi, Pendanaan Awal, Hingga Teknik Kerja Sama yang Dibutuhkan
Bangun kepedulian masyarakat pada bayi terlantar, Forum Yayasan Indonesia melalui webinar ini memaparkan bahwa setiap bayi berhak memiliki kebahagiaan bersama ibunya, sehingga visi dan misi utamanya tak sekedar menyelamatkan bayi terlantar, akan tetapi berusaha mengembalikan tanggung jawab bayi terlantar pada orang tua kandungnya yang sudah diedukasi terkait kesadaran mengasuh bayi.
Selanjutnya terkait proses pendanaan awal, Ustadz Arif Muhrojim (Pendiri panti Yafim) menjelaskan bahwa dana tersebut diambil dari uang pribadi selama kurang lebih 3 hingga 6 bulan sembari menunggu surat izin resmi pendirian panti bayi. Meski demikian, pemateri mendapat bantuan 3 bulan penuh dari pihak atas atau pihak yang mengajak bekerja sama, meski bantuan tersebut bukan berupa dana melainkan berupa kebutuhan bayi. Saat ini sudah ada 3 panti bayi yang berhasil didirikan oleh para anggota Forum Yayasan Indonesia (FYI) di beberapa daerah yaitu:Panti Yafim- Jawa Barat, RAnS ( Rumah Anak Surga)- Semarang, Rumah Kasih Bumi Insani.
Bangun kepedulian masyarakat pada bayi terlantar melalui pendirian panti bayi ini memang dimulai dari dana pribadi para pendirinya di awal-awal. Termasuk di dalamnya biaya operasional, kesehatan, maupun perawatan bayi. Adapun biaya lanjutan diperoleh dari upaya galang dana, seperti beriklan atau menjalin kerja sama dengan dinas sosial terkait.
Selain menjelaskan mekanisme pendanaan awal pendirian panti bayi, Ustadz Arif Muhrojim juga menjelaskan cara bekerja sama dalam membangun panti bayi dengan pihaknya. Menurut beliau, hal yang paling dasar untuk disiapkan dalam kerja sama ini ialah penyiapan tempat baik berupa kamar atau rumah khusus guna menampung bayi. Tempat tersebut setidaknya harus memiliki kapasitas untuk menampung 5 hingga 10 bayi disertai lemari atau etalase yang mampu menampung barang-barang bayi.
Bangun kepedulian masyarakat pada bayi terlantar, Ustadz Arif Muhrojim menjelaskan bahwa pihak Yafim akan memberikan suport pada partner kerjasamanya dengan memberikan keperluan bayi, seperti pampers, susu, sabun, saat usia bayi terlantar menginjak satu bulan. Support itu diberikan jika tempat layak dan etalase keperluan bayi telah disediakan mitranya. Adapun biaya operasional panti bayi dikembalikan pada pendirinya.
Setelah segala sesuatunya siap, maka pendiri panti bisa mencari satu dua orang sebagai pengasuh serta mengurus perizinan pendirian panti pada dinas setempat agar bisa pendapat perlindungan hukum. Jika proses pengajuan izin lancar, maka panti tersebut akan mendapat akta notaris untuk memudahkan izin lanjutan. Adapun izin lanjutan bisa mengajukan ke kemenkumham dan menunggu proses peninjauan. Selain kemenkumham, panti bayi juga harus didaftarkan ke LKSA(Lembaga sosial Kesejahteraan Rakyat) dan menunggu sekitar 6 bulan hingga 1 tahun untuk mendapatkan surat izin resmi LKSA. Setelah mendapatkan surat isin LKSA maka upaya bangun kepedulian masyarakat pada bayi terlantar bisa lebih mudah dijalankan.
Bangun kepedulian masyarakat pada bayi terlantar diharapkan akan lebih efektif dengan terlaksananya webinar bertema ‘Kerjasama Membangun Panti Bayi’ oleh Forum Yayasan Indonesia (FYI).Terlebih lagi panti bayi yang jadi percontohan tak sekedar menyelamatkan, melainkan mengedukasi orang tua kandung akan pentingnya kesadaran mengurus dan membesarkan darah dagingnya. Jadi nasib bayi tak hanya berhenti di sebuah panti, melainkan bisa diasuh kembali oleh orang tua kandung yang lebih bertanggung jawab.
Jika anda tertarik untuk mengetahui webinar-webinar seputar strategi mengembangkan dan mendirikan yayasan, maka bisa mengunjungi website Forum Yayasan Indonesia. Di dalamnya terdapat banyak webinar yang menghadirkan pemateri-pemateri ternama dengan ilmu-ilmu yang sangat luar biasa.