SUARAONLINE.COM – Indonesia dengan keberagamannya selalu menciptakan makanan tradisional dengan keunikan tersendiri. Di tengah perkembangan zaman, tersimpan filosofi kue lupis yang menjadikannya masih eksis pada jajaran makanan modern.
Setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas dengan cita rasa otentiknya. Keunikan rasanya terus dikembangkan hingga dapat menarik daya minat wisatawan dari berbagai penjuru dunia.
Di balik keunikan rasanya tersimpan filosofi dan makna mendalam dari kue lupis ini. Untuk mengetahui lebih dalam, di bawah akan kita sajikan informasi mengenai filosofi kue lupis yang masih eksis di tengah perkembangan zaman!
Asal-Usul Kue Lupis
Salah satu makanan tradisional ini memiliki bentuk dan tekstur rasa yang unik. Dengan mempertahankan konsistensi cita rasanya, kue lupis mampu bersaing dengan jajaran variasi makanan modern saat ini.
Kue lupis merupakan jajanan tradisional berbahan dasar beras ketan. Sehingga menciptakan tekstur yang kenyal namun juga lembut. Kue ini memiliki beragam bentuk yang biasanya disajikan dengan gula merah.
Selain gula merah, kue lupis juga diberi taburan kelapa parut yang menciptakan perpaduan cita rasa manis dan gurih. Kue lupis ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda dan menjadi kudapan dari berbagai daerah.
Kue lupis ini terbuat dari beras ketan yang dikukus dan dibungkus dengan daun pisang. Biasanya berbentuk segitiga atau lonjong. Makanan ini sering ditemui di pasar tradisional, juga sering dijumpai pada bulan Ramadan dan menjadi takjil yang banyak disukai.
Di jawa kue lupis biasanya disajikan bersama cenil dan jongkong. Namun beberapa juga ada yang menambahkan variasi getuk, klepon, ketan hitam, bahkan tiwul. Kombinasi kue lupis ini terikat dengan gula merah yang menciptakan rasa unik dan pas di lidah.
Seiring perkembangan zaman, kue lupis terus mengalami berbagai inovasi baru agar tidak tenggelam dan terlupakan oleh perkembangan zaman yang semakin modern. Variasi kekinian seperti mengganti taburan parutan kelapa menjadi parutan keju.
Selain keju, variasi lain juga mengganti parutan kelapa dan gula merah menjadi topping oreo dan susu kental manis. Terkesan aneh, namun begitulah salah satu cara melestarikan makanan tradisional ini.
Proses pembuatan kue lupis ini tidak sekadar memasak, namun juga upaya untuk melestarikan tradisi kuliner yang sudah ada sejak lama. Kue lupis juga menjadi bagian penting dari warisan kuliner Indonesia yang kaya dan beragam.
Filosofi Kue Lupis
Di balik cita rasanya yang unik tersimpan filosofi kue lapis dan makna mendalam dari teksturnya yang identik lengket. Tekstur lengket ini diartikan sebagai harapan terciptanya ikatan persaudaraan yang tulus serta kebersamaan dan kesatuan budaya.
Meski bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan kue lupis ini sederhana, tetapi menciptakan cita rasa yang lezat. Dengan ini filosofi kue lapis memberikan makna bahwa hal-hal sederhana seringkali bernilai tinggi.
Filosofi kue lupis mengenai kombinasi antara ketan yang kenyal, gula merah yang manis, dan gurihnya parutan kelapa menggambarkan keharmonisan dan pentingnya keseimbangan hidup. Ini menjadi ciri khas tersendiri diantara kue tradisional yang lain.
Kue lupis sering dihidangkan dalam acara tradisional seperti syukuran atau lebaran. Yang dengan ini melambangkan bahwa kue lapis menjadi simbol dan sarana untuk berkumpul dan berbagi.
Beras ketan yang menjadi bahan dasar pembuatan kue lupis ini mengandung antioksidan yang dapat mempercepat produksi kolagen dan menjaga kesehatan kulit. Selain itu juga mengandung kalsium, protein, karbohidrat, dan lemak yang cukup untuk meningkatkan energi.
Tiga lupis ketan atau sekitar 100 gramnya sudah mengandung 398 kalori, 7,68 gram protein, dan 82,6 gram karbohidrat. Selain itu juga mengandung 2,26 gram lemak yang dapat menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
Demi melestarikan warisan kuliner Indonesia, diperlukan survey lebih akan pengembangan variasi dari kue lupis. Kue lupis bisa diperbaiki daya simpannya sehingga bisa dinikmati dalam jangka waktu yang lebih lama dari kue lapis pada umumnya.
Selain mempertimbangkan masa konsumsi yang lebih lama, perbarui juga variasi topping seperti memberikan topping keju maupun varian buah. Yang dengan ini diharap kue lupis masih akan terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Demikian singkat sejarah dan filosofi kue lupis yang hingga kini masih eksis dan tidak kalah saing diantara jajaran makanan modern. Semoga informasi ini menambah wawasan baru dan bermanfaat untuk kamu yang baca!