SUARAONLINE.COM – Milia adalah benjolan kecil berwarna putih yang sering muncul di bawah mata atau area wajah lainnya. Banyak orang mengira milia adalah jerawat, padahal sebenarnya berbeda. Milia terbentuk akibat penumpukan keratin di bawah kulit yang tidak bisa keluar. Meskipun tidak berbahaya, milia sering dianggap mengganggu penampilan. Lalu, apa saja penyebab milia di bawah mata bisa muncul? Simak penjelasannya berikut ini.
Penyebab Milia di Bawah Mata
Terdapat beberapa penyebab milia di bawah mata bisa muncul, diantaranya :
- Penumpukan Keratin
Penyebab milia yang pertama yaitu karena adanya penumpukan keratin. Keratin adalah protein yang berperan dalam pembentukan kulit, rambut, dan kuku. Jika terjadi penumpukan keratin di bawah kulit dan tidak bisa keluar, maka akan terbentuk milia. Penumpukan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk regenerasi sel kulit yang tidak optimal.
- Penggunaan Produk Skincare yang Tidak Cocok
Beberapa produk skincare, terutama yang terlalu berat atau berbasis minyak, dapat menyumbat pori-pori dan menjadi penyebab milia. Produk seperti krim mata yang terlalu kaya atau pelembap yang tidak sesuai dengan jenis kulit bisa menjadi penyebab utama munculnya milia di bawah mata.
- Paparan Sinar Matahari Berlebih
Sinar matahari dapat merusak lapisan kulit dan membuat regenerasi kulit menjadi lambat. Akibatnya, sel kulit mati menumpuk dan menyulitkan pengeluaran keratin dari bawah kulit, yang akhirnya membentuk milia.
- Kurangnya Eksfoliasi Kulit
Eksfoliasi berfungsi untuk mengangkat sel kulit mati dan membantu regenerasi kulit. Jika kulit tidak rutin dieksfoliasi, sel kulit mati akan menumpuk dan menyebabkan sumbatan pada pori-pori, yang akhirnya memicu penyebab milia muncul.
- Faktor Genetik
Beberapa orang lebih rentan mengalami milia karena faktor genetik. Jika anggota keluarga memiliki riwayat milia, kemungkinan besar keturunannya juga akan lebih mudah mengalaminya.
- Reaksi terhadap Krim Kortikosteroid
Penggunaan krim kortikosteroid dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan pada struktur kulit dan menjadi penyebab milia muncul. Oleh karena itu, penggunaan obat ini sebaiknya sesuai dengan anjuran dokter.
- Proses Penuaan Kulit
Seiring bertambahnya usia, proses regenerasi kulit melambat, yang bisa menyebabkan lebih banyak sel kulit mati menumpuk. Hal ini meningkatkan kemungkinan terbentuknya milia, terutama di bawah mata, di mana kulit lebih tipis dan sensitif.
Cara Mengatasi Milia di Bawah Mata
Meskipun milia tidak berbahaya, banyak orang ingin menghilangkannya karena alasan estetika. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya:
- Menggunakan Skincare yang Sesuai
Pilih produk yang ringan dan tidak menyumbat pori-pori, seperti pelembap berbasis air dan krim mata dengan kandungan non-komedogenik.
- Rutin Melakukan Eksfoliasi
Gunakan eksfoliator yang lembut, seperti yang mengandung AHA atau BHA, untuk membantu mengangkat sel kulit mati dan mencegah milia.
- Menghindari Paparan Sinar Matahari Berlebih
Gunakan sunscreen setiap hari untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV yang bisa memperparah milia.
- Jangan Memencet Milia
Memencet milia sendiri bisa menyebabkan iritasi dan bekas luka. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit jika ingin menghilangkannya dengan metode yang lebih aman.
- Perawatan Medis
Jika milia tidak kunjung hilang, dokter kulit dapat melakukan prosedur seperti ekstraksi milia, laser, atau chemical peeling untuk mengatasinya dengan efektif.
Itu dia beberapa penyebab milia dan cara mengatasinya. Milia di bawah mata terjadi akibat penumpukan keratin yang tidak bisa keluar dari kulit. Penyebabnya sangat beragam seperti yang dijelaskan diatas. Untuk mengatasi milia, penting untuk menjaga kebersihan kulit, menggunakan produk yang sesuai, serta melakukan eksfoliasi secara rutin. Jika milia tidak kunjung hilang, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan perawatan yang lebih optimal.
Baca Juga : Baik untuk Jantung, Ini Dia Manfaat Glutathione bagi Kesehatan Tubuh