
SUARAONLINE.COM – Hari Sumpah Pemuda 2022 akan dirayakan di tanggal 28 Oktober. Peristiwa ini penting karena menjadi satu diantara kejadian monumental yang paling punya pengaruh pada nasib bangsa Indonesia. Sumpah Pemuda ialah satu gerakan yang mempunyai tujuan untuk memobilisasi kemerdekaan Republik Indonesia dan dilaksanakan oleh pemuda-pemudi Indonesia.
Mereka berpadu dari beragam wilayah di Nusantara untuk mengikrarkan janji satu bangsa, satu tanah air, dan satu bahasa. Tiap tahun, ada selalu topik yang lain dalam rayakan Hari Sumpah Pemuda. Selainnya ketahui topiknya, kenali juga riwayat berjalannya Hari Sumpah Pemuda di artikel ini supaya makin terbuka pada wacana riwayat.
Mencuplik buku Rayakan Indonesia Raya oleh Suryajaya, dk (2021), semangat Sumpah Pemuda bisa dijadikan motivasi dalam tingkatkan keterdisiplinan dan kualitas dari angkatan muda Indonesia untuk menguatkan dasar pembangunan nasional.Topik Sumpah Pemuda pada tahun ini ialah “Berpadu Bangun Bangsa”. Topik ini diterapkan dalam simbol Hari Sumpah Pemuda yang terkini.
Riwayat Hari Sumpah Pemuda 2022
Hari Sumpah Pemuda dimulai dari Konferensi Pemuda II yang dikerjakan di Batavia di tanggal 27 dan 28 Oktober 1928. Konferensi hari awal ada di Gedung Pemuda Katolik, dan konferensi hari ke-2 ada di Gedung Oost Java.Arah Konferensi Pemuda II yakni:
● Melahirkan cita cita semua perkumpulan pemuda pemuda Indonesia
● Membicarakan beberapa permasalahan gerakan pemuda Indonesia
● Perkuat kesadaran berkebangsaan dan memperteguh persatuan Indonesia.
Konferensi Pemuda II dituruti oleh semakin banyak peserta dibandingkan konferensi pertama. Adapun organisasi yang turut salah satunya yakni Katholikee Jongelingen Bond, Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI), Jong Sumatranen Bond, Jong Java, Jong Bataks Bond, Jong Celebes, Jong Islamieten Bond, Pemuda Indonesia, Jong Ambon, Pemuda Golongan Betawi, dan yang lain.
Di pertemuan ke-3 Konferensi Pemuda II diadakan di Gedung Indonesische Clubhuis Kramat. Soenario menerangkan mengenai keutamaan demokrasi dan nasionalisme. Dan Ramailan menerangkan jika pergerakan kepanduan tidak dipisahkan dengan gerakan nasional.
Rumusan hasil Konferensi Pemuda II dipublikasikan bernama Sumpah Pemuda. Rumusan itu selanjutnya diikrarkan oleh beberapa pemuda yang datang sebagai sumpah setia.Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda hendakt diterapkan di kehidupan setiap hari. Misalnya seperti bergotong-royong, permufakatan, kekerabatan, tanggung-jawab, dan sebagainya.