Suaraonline.com – Apa yang disebut dengan Short Term Memory? Pernakah mendengar istilah ini sebelumnya? Jika masih asing, mari belajar lebih dalam tentang istilah ini.
Istilah Short Term Memory atau bisa disingkat STM ini adalah salah satu pembahasan yang ada di ilmu Psikologi. Dimana istilah ini sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Mari mengenal lebih dalam mengenai Short Term Memory. Inilah pengertian dan hal-hal lain yang bisa diketahui.
Mengenal Short Term Memory
Short Term Memory (STM) atau dalam Bahasa Indonesianya adalah Memori Jangka Pendek adalah sebuah komponen memori pada otak manusia yang menyimpan kapasitas informasi lebih kecil atau sedikit.
Informasi ini tentunya masih aktif dan mudah untuk diingat pada otak manusia dengan waktu yang relatif singkat. Biasanya waktunya hanya satu menit atau bahkan beberapa detik.
Dalam Memori Jangka Pendek ini juga mempunyai beberapa aspek yang harus diketahui. Berikut tiga aspek utamanya, yaitu sebagai berikut:
1. Kapasitas Terbatas
Aspek yang pertama dalam STM adalah memiliki kapasitas yang terbatas. Dimana biasanya hanya mempunyai sekitar tujuh item yang bisa diingat atau disimpan dalam satu waktu.
2. Durasi Terbatas
Selain kapasitas, durasi dalam Memori Jangka Pendek ini juga terbatas. Disini otak manusia dalam STM akan mengingat atau menyimpan setidaknya dalam waktu sekitar 15 hingga 30 detik.
3. Pengkodean
Pengkodean dalam STM ini maksudnya adalah untuk merepresentasi informasi yang sementara. Biasanya pengkodean ini dalam bentuk akustik, visual, maupun semantik.
Pendapat dari Ilmuwan
Ada beberapa pendapat dari para ilmuwan yang mengemukakan teori Short Term Memory ini. Berikut pernyataan-pernyataan yang terkait:
1. George Miller (1956)
George Miller disini mengemukakan bahwa rerata jumlah item atau objek yang dapat diingat atau disimpan dalam Memori Jangka Pendek ini hanyalah sekitar tujuh (plus atau minus dua objek/item).
2. Atkinson dan Shiffrin (1971)
Menurut Atkinson dan Shiffrin Short Term Memory ini memiliki waktu antara 15 hingga 30 detik. Objek atau item ini dapat disimpan atau diingat dalam memori pendek dengan cara mengulangnya secara verbal atau pengkodean akustik.
3. Peterson dan Peterson (1959)
Sedangkan Peterson dan Peterson menyatakan bahwa semakin lama penundaan yang dilakukan, maka semakin sedikit informasi yang akan diingat. Hal ini karena STM memiliki jangka waktu yang sedikit atau pendek.
Demikianlah sedikit pengenalan dari Short Term Memory atau Memori Jangka Pendek. Hal ini biasanya terjadi pada otak manusia dalam kehidupan, dan perlu diingat bahwa setiap individu memiliki jangka memori yang berbeda-beda.
Baca Juga: 5 Macam Sikap Disiplin: Dasar Kehidupan yang Tidak Boleh Disepelekan