Suaraonline.com – Ada kalanya kita pernah berdebat dengan orang lain dan justru merasa malah kita yang melakukan kesalahan padahal orang lain yang salah. Mungkin bisa saja lawan bicara kita menggunakan trik logical fallacy.
Logical fallacy merupakan sebuah kesalahan dalam menyusun logika berpikir sehingga orang tersebut terlihat menggunakan tipu muslihat untuk mempengaruhi lawan biacaranya. Kadang kalanya, sebuah penalaran dan berpikir logika terlihat masuk akal padahal hal tersebut hanya dibuat-buat untuk menutupi kesalahannya.
Macam-macam Bentuk Logical Fallacy
Logical fallacy sulit dikenali jika seseorang tidak teliti dan masih awam soal hal ini. Karena pembelajaran ini termasuk ke dalam ilmu filsafat. Berikut ini adalah macam-macam bentuk logical fallacy yang seringkali dilakukan seseorang tanpa disadari:
1. Ad Hominem
Logical fallacy jenis ini biasanya sering dilakukan saat terjadi perdebatan. Alih-alih seseorang membahas mengenai topik perdebatan justru lawan berbicara menyerang karakter pribadi lawan bicaranya padahal hal tersebut sangat diluar topik pembahasan dan sama sekali tidak berkaitan.
2. The Strawman Fallacy
Kesalahan berpikir ini sering terjadi ketika lawan bicara memutar balikan fakta yang ada. Lawan bicara akan mencari siasat agar bisa menyerang lawan bicara lainnya agar argumennya semakin mudah untuk dijatuhkan.
3. Red Herring
Jenis kesalahan berpikir ini yaitu lawan bicara tiba-tiba mengganti topik pembahasan. Pembahasan utamanya tentang topik A justru ia membahas topik BCD yang tidak relevan dan menghindari pembahasan utamanya.
4. Appeal to Emotional
Dalam logical fallacy ini, lawan bicara membuat argumen agar terlihat nampak benar dan valid karena adanya emosi ataupun status tertentu yang terkait. Lawan bicara akan membuat argumen tersebut seolah-olah tidak bisa dibantah dan ditentang oleh siapapun juga sehingga ia selalu tampak paling benar.
5. Burden of Proof
Kesalahan berpikir ini terjadi ketika seseorang memberikan beban pembuktian justru kepada orang lain. Padahal seharusnya ia sendiri yang harus menanggung beban pembuktian tersebut.
6. Bandwagon Fallacy
Seseorang yang menggunakan kesalahan berpikir ini sering menggunakan untuk membenarkan suatu hal hanya karena banyak orang lain yang melakukan hal yang sama padahal hal tersebut adalah sebuah kesalahan. Padahal kebenaran tidak bisa diukur hanya karena banyak yang mengikutinya.
7. False Dilemma
Kesalahan berpikir ini seringkali digunakan seseorang untuk memberikan pilihan terbatas hanya pada 2 opsi pilihan. Padahal yang sebenarnya ada banyak opsi pilihan yang dapat dipilih. Hal ini akan membuat orang menjadi bingung dan bimbang.
8. Argumentum ad Baculum
Kesalahan berpikir ini seringkali dijadikan seseorang untuk menjadi benteng perlindungan yang diharuskan memaksa memilih suatu hal oleh seseorang karena orang tersebut memiliki pangkat dan kekuasaan sehingga merasa ditekan dan wajib dipatuhi.
9. Argumentum ad Ignorantium
Logical fallacy jenis ini termasuk kesalahan berpikir yang paling berbahaya. Pasalnya agumentasi jenis ini sangat bertolak belakang dari anggapan yang tidak mudah dibuktikan kesalahannya atau kebenarannya.
Contohnya saja orang yang tidak terbukti membunuh dengan pisau bukan orang yang salah padahal bisa jadi orang tersebut membunuh dengan racun namun sulit ditemukan buktinya.
10. Argumentum ad Misericordiam
Kesalahan berpikir ini dilakukan karena seseorang merasa kasian dengan lawan bicaranya. Meskipun hal yang dijelaskan tidak sesuai dengan topik pembahasan, namun lawan bicaranya membenarkan hal tersebut atas dasar iba.
11. Argumentum ad Populum
Kesalahan berpikir ini didasarkan sebagai kekeliruan yang dapat diterima oleh umum. Argumentasi yang digunakan hanya bertujuan untuk mengendalikan emosi masyarakat terhadap kesimpulan yang tidak didukung dengan bukti-bukti yang jelas. Masyarakat hanya digunakan pelindung saja.
12. Argumentum ad Verecundiam
Kesalahan berpikir ini terjadi jika seseorang terlalu membenarkan pendapat dari ahli tanpa mendengarkan pendapat serta kritik dari orang lain. Hal ini termasuk sebuah kesalahan besar karena menganggap ahli adalah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan tanpa melakukan banding kepada pendapat yang lainnya.
Itulah tadi mengenai macam-macam bentuk logical fallacy. Kesalahan dan kesesatan berpikir ini jarang disadari oleh seseorang sehingga kadang kalanya seseorang merasa kalah jika berpendapat padahal hal tersebut benar.
Setelah mengetahuinya, kita jadi bisa berpikir jernih sehingga terhindar dari orang-orang yang menghasut maupun mengajak berpikir sesat dengan menggunakan banyak dalih pembenaran padahal hal tersebut sebenarnya adalah salah.
Baca Juga: Sulit Berteman dan Mendapat Orang Sefrekuensi? Mungkin Inilah 7 Penyebabnya!
Penulis: Suci Wulandari




