
Semarang– Kegiatan Round Table RMOL Jateng FGD Series ke-13 yang digelar di Front One HK Resort, Semarang, pada Rabu (5/11), menjadi momentum penting bagi RMOL Jateng untuk membuka ruang dialog publik yang kritis dan konstruktif.
Mengangkat tema “Makan Bergizi Gratis: Tantangan dan Harapan”, forum ini dihadiri berbagai pemangku kepentingan mulai dari pengelola Satuan Pendidikan Penyelenggara Gizi (SPPG), akademisi, hingga jurnalis dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Dalam arahannya, Pimpinan Redaksi RMOL Jateng, Drs. Jayanto Arus Adi, M.M., menyampaikan bahwa kegiatan Round Table ini merupakan salah satu hajat utama RMOL Jateng sebagai media yang berkomitmen menghadirkan ruang diskusi kritis terkait isu-isu strategis yang berkembang di masyarakat.
Acara ini dirancang untuk merespons dinamika publik seputar program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang tengah menjadi perhatian luas, baik karena kebijakan barunya maupun beragam opini yang muncul di ruang publik.
Jayanto menegaskan bahwa RMOL Jateng ingin memastikan masyarakat mendapatkan informasi yang utuh, berimbang, dan faktual tentang pelaksanaan program MBG di lapangan.
Menurutnya, media perlu menjadi bagian dari sumbu pencerahan publik — bukan hanya menyampaikan berita, tetapi juga memantik diskusi dan kesadaran kolektif agar masyarakat lebih memahami konteks dan tujuan program nasional tersebut.
Mendorong Diskusi Kritis dan Terbuka
Kegiatan Round Table ini terbagi ke dalam dua sesi utama yang menghadirkan berbagai pihak yang terlibat langsung dalam penyelenggaraan program MBG di sekolah.Sesi pertama menghadirkan narasumber dari SPPG Jawa Tengah dan Kabupaten Semarang, sementara sesi kedua menghadirkan pengelola SPPG dari daerah Ngampin dan Ngleco.
Diskusi berlangsung dinamis dengan membahas berbagai sisi pelaksanaan, mulai dari distribusi bahan pangan, kesiapan sekolah, hingga partisipasi masyarakat.
Melalui forum tersebut, RMOL Jateng berupaya mempertemukan pandangan dari sisi kebijakan, pelaksana teknis, dan penerima manfaat agar publik memperoleh gambaran menyeluruh mengenai kondisi sebenarnya di lapangan.
Pendekatan ini diharapkan dapat mengurai berbagai persepsi yang berkembang di masyarakat, termasuk isu-isu kontroversial yang selama ini banyak dibicarakan di media sosial maupun forum publik.
Menghadirkan Media sebagai “Sumbu Sekeliling”
Dalam konteks kegiatan ini, Jayanto menggambarkan posisi media bukan hanya sebagai penyampai berita, melainkan sebagai “sumbu sekeliling” pusat energi yang mengelilingi berbagai isu dan menyinari publik dengan informasi yang akurat dan kritis.
Melalui peran itu, RMOL Jateng ingin menghadirkan media sebagai ruang bertemunya pandangan, bukan medan pertentangan opini.
Konsep “sumbu sekeliling” ini juga menjadi dasar semangat penyelenggaraan Round Table RMOL Jateng sejak awal.
Seri ke-13 ini menjadi kelanjutan dari rangkaian diskusi sebelumnya yang membahas isu sosial dan kebijakan publik, seperti ekonomi rakyat, pendidikan, dan tata kelola pemerintahan daerah.
Tujuannya sama: menghadirkan diskursus publik yang sehat dan membangun kesadaran masyarakat terhadap isu-isu penting.
Melalui kegiatan semacam ini, RMOL Jateng berharap dapat menjadi penghubung antara pengambil kebijakan dan masyarakat, serta memperkuat fungsi media sebagai pengontrol sosial yang objektif dan edukatif.
Kegiatan Round Table ke-13 ini menjadi salah satu langkah konkret RMOL Jateng dalam menjalankan fungsi tersebut, terutama di tengah maraknya informasi simpang siur tentang kebijakan Makan Bergizi Gratis.
Baca Juga : Round Table RMOL Jateng ke-13 Soroti Tantangan dan Harapan Program Makan Bergizi Gratis (MBG)




