Suaraonline.com – Di-ghosting selain merupakan pengalaman buruk bagi beberapa orang, ternyata juga ada dampak buruk di-ghosting bagi kesehatan mental orang yang mengalaminya.
Di-ghosting sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan orang yang tiba-tiba menghilang tanpa alasan dan penyebabnya. Bagai ditelan bumi.
Dampak Buruk Di-Ghosting pada Kesehatan Mental
Dampak buruk pertama yaitu merasa rendah diri. Orang yang mengalami di-ghosting seringkali mempertanyakan apa dirinya tidak cukup baik hingga ditinggalkan? Apa yang kurang dari dirinya? Kenapa orang pergi darinya?
Pertanyaan dan perasaan semacam inilah yang jika menumpuk dapat berakibat pada hilangnya kepercayaan diri orang.
Orang yang mengalaminya akan mulai meragukan dirinya sendiri, hilang rasa percaya diri hingga bisa sampai ke tahap berbahaya yaitu membenci diri sendiri.
Kedua, membuat orang trauma untuk menjalin hubungan kembali menjadi salah satu alasan dan dampak buruk di-ghosting.
Perasaan takut ditinggal biasanya akan dirasakan oleh mereka yang pernah mengalami di-ghosting. Rasa sakit yang dialami membuat mereka takut mengalami hal yang sama lagi.
Rasa sakit karena ditinggalkan begitu saja membuat seseorang menjadi lebih waspada, bahkan cenderung menutup hati.
Trauma ini sering tidak disadari, tapi muncul melalui pola perilaku dan reaksi emosional ketika memulai kedekatan baru.
Dampak buru di-ghosting yang ketiga yaitu mudah curiga pada orang lain. Kecemasan meningkat, membuat seseorang sulit membangun komunikasi yang sehat dan stabil. Lama-kelamaan, hubungan sosialnya pun ikut terdampak.
Bahkan dalam beberapa kasus, langsung menutup telinga untuk komunikasi secara sehat.
Pada titik tertentu, korban ghosting bisa merasa lelah secara emosional.
Menghadapi ketidakjelasan tanpa penutupan dapat menguras energi mental hingga memengaruhi produktivitas, tidur, dan kemampuan fokus.
Karena itu, memahami dampak buruk dighosting penting agar seseorang tahu kapan harus mencari bantuan profesional. Jadi, itulah beberapa dampak buruk di-ghosting.
Ingat, jangan biarkan perilaku buruk orang lain merusak dirimu.
Kamu hanya bisa mengendalikan dirimu sendiri, saat kamu merasa dampak itu semakin memperburuk kehidupan sosialmu, sebaiknya segera mencari bantuan para alih untuk mendapatkan pertolongan.
Pada akhirnya, hal utama yang perlu kamu perjuangkan adalah dirimu sendiri, jangan biarkan dampak buruk di-ghosting merusak dirimu. Cintai dirimu sendiri sebelum mengharap cinta orang lain. Semoga bermanfaat.
Baca Juga: 3 Alasan Orang Di-Ghosting dalam Kehidupan Sosial, Kamu Pernah Mengalaminya?
Penulis: Annisa Adelina Sumadillah




