Suara Online – People pleaser adalah kondisi ketika seseorang terlalu berusaha menyenangkan orang lain hingga mengabaikan kebutuhan dirinya sendiri. Sikap ini sering dianggap baik, padahal bisa melelahkan.
Banyak people pleaser sulit mengatakan “tidak” karena takut mengecewakan. Akibatnya, mereka sering memaksakan diri demi diterima.
People pleaser biasanya menempatkan kebahagiaan orang lain di atas segalanya. Bahkan ketika diri sendiri sudah lelah, mereka tetap bertahan.
Kebiasaan ini sering berawal dari keinginan untuk disukai. Rasa takut ditolak membuat people pleaser terus menyesuaikan diri.
Tanpa disadari, people pleaser kehilangan batasan pribadi. Waktu, energi, dan perasaan terkuras perlahan.
People pleaser juga cenderung memendam emosi. Mereka memilih diam daripada menyampaikan ketidaknyamanan.
Jika terus dibiarkan, people pleaser bisa merasa hampa. Hidup terasa dijalani untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri.
Langkah awal berhenti menjadi people pleaser adalah mengenali kebutuhan pribadi. Menyadari apa yang benar-benar diinginkan sangat penting.
Belajar berkata “tidak” secara sopan adalah latihan penting. Menolak bukan berarti jahat, melainkan menjaga diri.
People pleaser perlu memahami bahwa tidak semua orang harus selalu puas. Kekecewaan orang lain bukan tanggung jawab penuh kita.
Membangun batasan sehat membantu mengurangi rasa bersalah. Batasan bukan tembok, melainkan bentuk penghargaan diri.
People pleaser juga perlu melatih kejujuran dalam berkomunikasi. Mengungkapkan perasaan jauh lebih sehat daripada memendam.
Saat mulai memprioritaskan diri sendiri, rasa cemas mungkin muncul. Namun, itu bagian dari proses perubahan.
Perlahan, people pleaser akan belajar bahwa dirinya tetap berharga meski tidak selalu menuruti keinginan orang lain.
Pada akhirnya, berhenti menjadi people pleaser adalah tentang memilih keseimbangan. Peduli pada orang lain tetap penting, tanpa mengorbankan diri sendiri.
Baca Juga : Mengatasi Imposter Syndrome yang Bikin Tidak Percaya Diri dalam Kehidupan dan Karier
Editor : Salsabila Humairo Azzahro




