Suara Online – Banyak orang bisa dengan mudah memaafkan orang lain, tetapi ketika harus memaafkan diri sendiri, rasanya jauh lebih sulit. Padahal, setiap orang pernah melakukan kesalahan, mengambil keputusan yang keliru, atau melewatkan kesempatan berharga.
Namun anehnya, justru diri sendirilah yang paling sering kita hukum paling keras. Belajar memaafkan diri tanpa menyalahkan diri bukan perkara sederhana, tetapi sangat penting untuk kesehatan mental dan perjalanan hidup kita.
Memaafkan diri bukan berarti mengabaikan kesalahan atau pura-pura tidak terjadi apa-apa. Memaafkan diri berarti menerima kenyataan bahwa kamu manusia yang bisa salah, tetapi kamu punya kesempatan untuk memperbaiki dan belajar dari kesalahan tersebut. Kesadaran ini membuatmu lebih bijak, bukan lebih lemah.
Langkah pertama adalah mengakui kesalahan dengan jujur. Kamu tidak harus membenarkan atau menghapusnya, cukup menerima bahwa “ya, aku melakukan itu.”
Penerimaan ini akan mengurangi tekanan dan membuka ruang untuk melihat situasi secara lebih objektif. Ketika kamu berhenti menyalahkan diri terus-menerus, kamu memberi kesempatan bagi diri sendiri untuk tumbuh.
Setelah itu, tanyakan: apa yang sebenarnya bisa aku pelajari dari kejadian ini? Biasanya, rasa bersalah muncul karena kita merasa seharusnya bisa lebih baik.
Tapi justru dari momen itulah kamu bisa memahami batasan, kebutuhan, dan prosesmu sendiri. Kesalahan adalah guru yang paling jujur, dan belajar darinya adalah bentuk penghargaan untuk masa depanmu.
Langkah berikutnya adalah berlatih self-compassion, atau bersikap lembut terhadap diri sendiri. Kalau temanmu melakukan kesalahan yang sama, kamu pasti tidak akan menghakimi dia sekeras kamu menghakimi dirimu sendiri.
Jadi kenapa kamu memperlakukan diri sendiri lebih buruk dibanding siapa pun? Cintai dirimu dengan memberi ruang untuk salah dan bangkit lagi.
Terakhir, buat langkah kecil untuk memperbaiki keadaan bukan untuk menghapus kesalahan, tetapi untuk menunjukkan bahwa kamu memilih berkembang.
Tindakan konkret membantu tubuh dan pikiran berdamai dengan kejadian yang sudah lewat. Setiap langkah kecil adalah bukti bahwa kamu bukan hanya menyesal, tetapi juga bertumbuh.
Memaafkan diri sendiri bukan proses instan. Ada hari yang terasa berat, dan ada hari di mana kamu merasa sudah berdamai dengan semuanya.
Tidak apa-apa. Yang penting, kamu terus memilih untuk menghargai dirimu dan tidak lagi mengurung diri dalam penyesalan. Ingat, kamu layak memulai lagi, kapanpun kamu siap tanpa harus menyalahkan diri lagi.
Baca Juga : Cara Menguatkan Mental di Lingkungan yang Tidak Mendukung




