Suaraonline.com – Banyak orang beranggapan bahwa penulis artikel identik dengan sosok yang pendiam, suka menyendiri, dan lebih nyaman mengekspresikan pikiran lewat tulisan daripada percakapan langsung.
Stereotip ini memang cukup populer, tetapi apakah benar mayoritas penulis artikel adalah introvert?
Fenomena Penulis Artikel Kebanyakan Introvert
Sebenarnya banyak penulis yang berkepribadian ekstrovert. Mengingat dunia kepenulisan memiliki spektrum yang luas dan beragam.
Banyak penulis ekstrovert justru mampu menghasilkan tulisan yang hidup karena mereka senang bersosialisasi, mengamati dinamika sosial, dan menangkap energi dari orang-orang di sekitar mereka.
Namun, harus diakui bahwa cukup banyak orang dengan kepribadian introvert yang tertarik ke dunia kepenulisan. Alasannya sederhana karena menulis memungkinkan mereka mengekspresikan pikiran secara lebih terstruktur dan mendalam.
Introvert biasanya nyaman dengan aktivitas reflektif, analitis, dan penuh pengamatan, tiga kemampuan yang sangat selaras dengan skill utama seorang penulis artikel.
Kepribadian introvert juga cenderung terbiasa memperhatikan detail kecil, merenungkan pengalaman, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Semua ini membuat proses menulis terasa natural bagi mereka. Meski begitu, bukan berarti hanya orang introvert yang lebih baik atau lebih cocok menjadi penulis, karena semua kepribadian memiliki keunggulannya masing-masing.
Jadi, baik introvert maupun ekstrovert sama-sama bisa menjadi penulis artikel yang hebat. Dunia kepenulisan tidak terpaku pada satu tipe kepribadian karena yang terpenting adalah kemampuan mengolah informasi, menyampaikan gagasan dengan jelas, dan memahami kebutuhan pembaca.
Baca Juga: 4 Manfaat Membaca Jokes Bapak-Bapak yang Sering Diabaikan
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




