SUARAONLINE.COM – Di era digital seperti sekarang, kemampuan berbicara atau menyampaikan pendapat dengan jelas dan berbobot menjadi sangat penting. Sayangnya, masih banyak orang yang terjebak dalam kebiasaan “asbun” atau asal bunyi. Asal bunyi sering dikenal sebagai berbicara tanpa berpikir, tanpa data, dan tanpa arah yang jelas. Lalu bagaimana cara membuat ucapan lebih berisi ketika berbicara atau berpendapat? Simak artikel berikut baik-baik.
Apa Itu Asbun?
Asbun adalah singkatan dari “asal bunyi”, istilah populer dalam bahasa Indonesia yang merujuk pada kebiasaan berbicara tanpa dasar yang jelas atau tanpa pemikiran matang. Seseorang yang “asbun” cenderung menyampaikan opini, komentar, atau pernyataan tanpa memahami topik yang dibahas, tidak memiliki informasi akurat, atau sekadar ikut-ikutan tanpa analisis.
Kebiasaan ini sangat mudah ditemukan, terutama di media sosial dan ruang digital lainnya. Komentar-komentar asal, opini tanpa data, hingga informasi menyesatkan bisa menyebar dengan cepat dan berdampak besar.
Cara Agar Tidak Asbun dan Ucapan Lebih Berisi
Jika ingin terhindar dari stigma sebagai bagian dari “Asbun Club”, berikut beberapa cara agar ucapan atau pendapat lebih berisi, relevan, dan dihargai oleh orang lain:
- Pikirkan Sebelum Berbicara atau Menulis
Langkah pertama untuk menghindari asbun adalah berpikir sebelum berbicara atau menulis. Menunda sejenak untuk berpikir sebelum menyampaikan sesuatu bisa membuat perbedaan besar antara pendapat yang asal-asalan dan pernyataan yang berkelas.
- Jangan Takut Mengakui Ketidaktahuan
Mengakui bahwa diri kita belum tahu adalah tanda kebijaksanaan, bukan kelemahan. Banyak orang justru menjadi asbun karena enggan mengakui ketidaktahuannya dan merasa perlu memberi komentar agar terlihat cerdas. Padahal, mengatakan “Saya belum cukup tahu soal ini” adalah hal yang jauh lebih dihormati daripada menyampaikan sesuatu yang tidak benar atau menyesatkan.
- Perbanyak Membaca dan Mendengar
Ucapan yang berbobot berasal dari pengetahuan yang cukup. Oleh karena itu, luangkan waktu untuk membaca buku, artikel berkualitas, atau mendengarkan diskusi yang membangun, atau juga bisa menonton tayangan edukatif dari sumber terpercaya. Ingat, semakin baik kualitas informasi yang dikonsumsi, semakin baik pula kualitas pendapat yang bisa disampaikan.
- Gunakan Data dan Fakta
Opini tanpa dukungan data ibarat bangunan tanpa fondasi. Jika memungkinkan, gunakan fakta, data, atau kutipan dari sumber kredibel untuk memperkuat argumen. Ucapan berdasarkan fakta, data, atau kutipan dari sumber kredibel akan lebih meyakinkan dibanding pernyataan umum.
- Sampaikan Pendapat dengan Struktur yang Jelas
Banyak orang terlihat asbun karena berbicara atau menulis tanpa arah. Gunakan struktur sederhana seperti:
- Pendahuluan (latar belakang atau konteks)
- Isi utama (argumen atau pendapat utama)
- Penutup (kesimpulan atau ajakan)
Dengan menyusun ucapan secara logis, maka ucapan atau ketikan akan lebih mudah dipahami dan dihargai.
- Dengarkan Sebelum Memberi Komentar
Berbicara memang penting, tapi mendengarkan jauh lebih penting dalam proses komunikasi. Banyak kesalahpahaman terjadi karena orang tidak benar-benar mendengar apa yang disampaikan. Sebelum memberi komentar atau menyampaikan opini, pastikan diri kita sudah memahami konteks secara menyeluruh.
- Hati-hati Berkomentar di Media Sosial
Media sosial adalah ruang publik, dan setiap ucapan di sana bisa dilihat oleh banyak orang. Karena itu, hindari menyampaikan komentar tanpa pertimbangan. Pastikan informasi yang dibagikan benar, tidak merendahkan atau menyerang pihak lain, bahasa yang digunakan sopan dan objektif. Ingat, komentar asbun di media sosial bisa berdampak besar pada reputasi pribadi.
Itu dia beberapa cara agar ucapan lebih berisi dan tidak menyebabkan kita bergabung dalam “Asbun Club”. Berbicara atau menyampaikan opini adalah hak setiap individu. Namun, menyampaikan pendapat dengan bijak, berbobot, dan bertanggung jawab adalah tanda kedewasaan berpikir. Di tengah banjir informasi saat ini, menjadi pribadi yang tidak asal bicara adalah aset berharga. Perlu untuk menghindari kebiasaan asbun dan mulai menyampaikan pendapat secara terstruktur dan berbasis pengetahuan.
Baca Juga: Cara Mengelola Emosi di Tempat Kerja agar Tetap Profesional dan Produktif