Suara Online – Tanpa disadari, banyak orang menjalani hidup dengan pola perilaku yang justru merugikan dirinya sendiri.
Pola ini bisa berupa kebiasaan menunda, terlalu keras pada diri sendiri, sulit berkata tidak, atau terus mengulang pilihan yang sama meski hasilnya selalu menyakitkan.
Karena sudah terbiasa, perilaku tersebut sering dianggap wajar, padahal dampaknya besar bagi kesehatan mental dan kualitas hidup.
Pola perilaku yang merugikan diri biasanya terbentuk dari pengalaman masa lalu. Luka emosional, kegagalan, pola asuh, atau lingkungan yang tidak suportif bisa membentuk cara seseorang merespons masalah.
Misalnya, orang yang sering diremehkan bisa tumbuh dengan kebiasaan meragukan diri sendiri, atau mereka yang sering disalahkan menjadi terlalu takut mengambil keputusan.
Langkah awal untuk memahami pola perilaku ini adalah meningkatkan kesadaran diri. Perhatikan situasi apa saja yang sering memicu reaksi negatif.
Apakah kamu mudah merasa bersalah saat menolak permintaan orang lain? Apakah kamu cenderung menghindari masalah alih-alih menyelesaikannya? Mengenali pola ini tidak bertujuan untuk menyalahkan diri, melainkan untuk memahami akar masalahnya.
Selain itu, penting untuk memperhatikan dialog batin. Cara seseorang berbicara pada dirinya sendiri sangat memengaruhi perilaku.
Kalimat seperti “Saya memang tidak pernah bisa” atau “Saya pasti gagal” bisa menjadi sinyal adanya pola pikir yang merugikan diri.
Jika dibiarkan, pola ini akan terus mengarahkan tindakan dan keputusan yang sama berulang kali.
Memahami pola perilaku juga membutuhkan kejujuran pada diri sendiri. Mengakui bahwa suatu kebiasaan tidak sehat memang tidak nyaman, tetapi itulah titik awal perubahan.
Dengan jujur, seseorang bisa melihat mana perilaku yang perlu dipertahankan dan mana yang perlu diperbaiki secara bertahap.
Perubahan tidak harus besar dan instan. Mulailah dari langkah kecil, seperti berhenti bereaksi otomatis dan memberi jeda sebelum bertindak.
Dengan latihan konsisten, pola lama perlahan bisa digantikan dengan respons yang lebih sehat. Ketika seseorang memahami dirinya sendiri dengan lebih baik, ia tidak hanya terhindar dari kesalahan yang sama, tetapi juga membuka ruang untuk tumbuh menjadi versi diri yang lebih sadar dan seimbang.
Baca Juga : Cara Menenangkan Diri Saat Panik atau Cemas: Langkah Sederhana agar Pikiran Kembali Terkendali




