Suara Online – Tidak semua orang beruntung berada di lingkungan yang suportif. Ada yang tumbuh dengan minim apresiasi, sering diremehkan, bahkan hidup di sekitar orang-orang yang meragukan kemampuan kita.
Jika dibiarkan, kondisi seperti ini bisa mengikis percaya diri dan membuat mental mudah rapuh. Namun, kabar baiknya: mental yang kuat bukan bawaan lahir, mental bisa dibangun dan dilatih setiap hari.
Langkah pertama untuk menguatkan mental adalah mengenali pengaruh lingkungan terhadap diri sendiri. Kamu perlu sadar bahwa tidak semua komentar harus didengarkan, dan tidak semua pendapat harus dimasukkan ke hati.
Ketika kamu memahami mana kritik yang membangun dan mana yang hanya menjatuhkan, kamu sudah selangkah lebih kuat.
Selanjutnya, penting untuk membuat batasan. Batasan ini bukan untuk menjauh sepenuhnya, tetapi menjaga kesehatan mentalmu tetap aman.
Kamu boleh menolak ajakan, boleh menghindari percakapan yang toxic, bahkan boleh menciptakan ruang pribadi agar tidak selalu terseret suasana negatif di sekelilingmu.
Kemudian, latih diri untuk tetap fokus pada tujuan. Lingkungan yang tidak mendukung sering membuat kita ragu atau menyerah sebelum mencoba. Padahal, justru di situ mental ditempa.
Tuliskan tujuanmu, buat langkah-langkah kecil, dan rayakan setiap kemajuan meski tampak sepele. Konsistensi ini akan membuatmu semakin kuat.
Selain itu, bangun dukungan dari luar. Kalau lingkungan terdekat tidak bisa jadi tempat tumbuh, kamu bisa mencari komunitas, mentor, atau teman baru yang punya visi sama.
Dukungan kecil dari orang yang tepat seringkali jauh lebih berarti daripada lingkungan besar yang tidak menghargai kita.
Terakhir, perkuat self-talk positif. Di tengah kondisi yang tidak mendukung, suara paling penting yang harus membela kamu adalah suaramu sendiri.
Katakan hal-hal yang menguatkan, bukan yang melemahkan. Ingatkan dirimu bahwa kamu mampu, kamu layak, dan kamu sedang berkembang.
Lingkungan mungkin tidak bisa kita pilih, tetapi cara kita bereaksi terhadapnya sepenuhnya dalam kendali kita.
Jadi, mental yang kuat tumbuh dari kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari dan kamu sepenuhnya mampu membangunnya.
Baca Juga : Kok Bisa Istirahat Membuat Kita Lebih Produktif? Ini Penjelasannya




