Suara Online
  • Beranda
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
Subscribe
Suara OnlineSuara Online
Aa
Search
  • Pages
    • Home
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Categories
  • Personalized
    • My Saves
    • My Feed
    • My Interests
    • History
Follow US
Dampak Berbahaya Self Reward: Kapan Malah Jadi Pelarian?

Beranda – Dampak Berbahaya Self Reward – Dampak Berbahaya Self Reward: Kapan Malah Jadi Pelarian?

ArtikelGaya Hidup

Dampak Berbahaya Self Reward: Kapan Malah Jadi Pelarian?

Annisa Adelina
Annisa Adelina
Share
SHARE

Suaraonline.com – Self reward merupakan upaya memberikan kebahagiaan atau rasa senang untuk diri sendiri, dalam porsi yang pas hal ini tentu akan menjadi dampak positif. Namun, ada kondisi tertentu ketika kebiasaan ini justru berubah arah dan menimbulkan dampak yang tidak sehat.

Alih-alih memulihkan, self reward bisa menjadi pelarian yang berbahaya jika tidak disikapi dengan kesadaran penuh.

Dampak Berbahaya Self Reward

Dampak berbahaya self reward yang paling sering terjadi ketika self reward dijadikan tameng untuk membenarkan perilaku negatif, dengan alasan  menghargai diri, seseorang merasa sah melakukan apapun meski jelas merugikan dirinya sendiri. 

Contoh yang sering terjadi adalah seseorang yang kelelahan bekerja seharian dan tidak sempat bersosial media, lalu pada malam hari, ia menghabiskan waktu berjam-jam di layar ponsel. 

Waktu yang seharusnya digunakan  tubuh untuk beristirahat, malah dipaksa untuk terus terjaga. Dalam kondisi ini, self reward tidak lagi memulihkan, tetapi justru memperparah kelelahan fisik dan mental.

Dampak berbahaya self reward juga terlihat ketika kebiasaan ini malah menghadirkan tekanan baru. Membeli barang-barang mewah melalui utang sering kali dianggap sebagai bentuk kompensasi atas kerja keras. 

Namun setelah euforia sesaat berlalu, yang tersisa justru beban finansial dan kecemasan baru. Alih-alih mengurangi stres, hal semacam ini justru menambah masalah dalam jangka panjang.

Selain itu, self reward akan membawa dampak berbahaya saat dijadikan alasan untuk bersikap egois. Ada situasi tertentu di mana kepentingan bersama seharusnya lebih diutamakan. 

Misalnya, seorang pemimpin memilih beristirahat sebagai bentuk self reward setelah bekerja seharian, padahal ada kondisi darurat yang menuntut kehadirannya. Ada rakyatnya yang membutuhkan bantuan dalam menanggulangi banjir. Dalam konteks ini, self reward berubah menjadi pembenaran untuk mengabaikan tanggung jawab moral.

Jadi, itukah beberapa dampak berbahaya self reward, jika tidak ditempatkan secara proporsional. Ketika tidak disertai kontrol diri dan empati, self reward bisa berubah dari sarana pemulihan menjadi pelarian yang diam-diam merusak keseimbangan hidup.

Baca Juga: Perhatikan 7 Cara Membangun Personal Branding Ini Supaya Kamu Ga Kaku!

Editor: Annisa Adelina Sumadillah

TAGGED: Dampak Berbahaya Self Reward, self reward
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified Blog

Seedbacklink

Rumah Anak Surga

Hotel Karantina Qur’an

Rental Motor Semarang

You Might Also Like

Bahaya Overstimulasi di Sosial Media: Benarkan dapat Menghilangkan Self Control?
ArtikelGaya Hidup

Bahaya Overstimulasi di Sosial Media: Benarkan dapat Menghilangkan Self Control?

2 Min Read
Contoh Self Control Sederhana yang Bisa Kamu Terapkan Di Tempat Kerja
ArtikelGaya Hidup

Contoh Self Control Sederhana yang Bisa Kamu Terapkan Di Tempat Kerja

2 Min Read
Mengapa Self Control Sulit Dijaga Saat Lelah Mental?
ArtikelGaya Hidup

Mengapa Self Control Sulit Dijaga Saat Lelah Mental?

2 Min Read
3 Contoh Self Reward yang Merusak Kesehatan Fisik
ArtikelGaya Hidup

3 Contoh Self Reward yang Merusak Kesehatan Fisik

2 Min Read
Suara Online

Suaraonline.com : The voice of netizen

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy Police
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?