Suara Online, Semarang – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Semarang menghentikan sementara program penempelan stiker atau spanduk pada rumah warga penerima bantuan sosial.
Program ini awalnya bertujuan untuk meningkatkan transparansi, agar publik dapat mengetahui keluarga miskin yang benar-benar menerima bantuan.
Keputusan ini diambil setelah muncul penolakan dan perdebatan dari masyarakat yang merasa tidak nyaman dengan penandaan tersebut.
Informasi ini mencuat setelah akun Instagram @beritasemaranghariini mengunggah laporan mengenai polemik kebijakan tersebut.
Dalam unggahan itu dijelaskan bahwa program penempelan stiker sebenarnya dimaksudkan sebagai bentuk transparansi agar data penerima bantuan dapat dipertanggungjawabkan dan terlihat jelas oleh publik.
Namun, sejumlah warga penerima bantuan menolak keberadaan stiker itu. Mereka merasa keberatan karena penandaan tersebut memperlihatkan status ekonomi mereka kepada lingkungan sekitar.
Kondisi ini menimbulkan rasa tidak nyaman, bahkan memunculkan gengsi sosial di tengah masyarakat.
Situasi tersebut kemudian berkembang menjadi perdebatan di media sosial. Sebagian warganet menilai program itu penting untuk memastikan bantuan tepat sasaran, sementara yang lain mengkritik bahwa penandaan semacam ini justru membuka peluang munculnya stigma terhadap keluarga penerima bantuan.
Menanggapi polemik tersebut, Dinsos Semarang menyampaikan bahwa penghentian sementara dilakukan untuk menjaga martabat warga.
Pihak dinas menegaskan bahwa tujuan utama program adalah transparansi, namun tetap harus mempertimbangkan kondisi psikologis dan kenyamanan masyarakat.
Saat ini, Dinsos sedang melakukan evaluasi menyeluruh terhadap mekanisme pendataan agar tetap akurat tanpa menimbulkan tekanan sosial bagi penerima bantuan.
Diskusi mengenai mana yang lebih penting kejujuran data atau gengsi sosial menjadi sorotan utama dari perdebatan yang berkembang.
Dinsos Semarang memastikan akan menyusun langkah baru yang memungkinkan transparansi tetap berjalan, namun tanpa merugikan atau menimbulkan rasa malu pada warga yang terbantu.
Baca Juga : Bayi Ditemukan dalam Kardus di Nongkosawit Gunungpati, Polisi Lakukan Penyelidikan




