Suara Online – Emotional burnout adalah kondisi kelelahan emosional yang terjadi ketika seseorang mengalami tekanan berkepanjangan tanpa jeda pemulihan yang cukup.
Kondisi ini sering kali tidak disadari karena gejalanya muncul secara perlahan, mulai dari merasa lelah secara mental, kehilangan motivasi, hingga muncul perasaan hampa dan tidak berdaya.
Salah satu penyebab utama emotional burnout adalah tuntutan hidup yang terus meningkat.
Beban pekerjaan, tanggung jawab keluarga, tekanan sosial, serta ekspektasi terhadap diri sendiri yang terlalu tinggi dapat menguras energi emosional secara perlahan.
Ketika hal ini berlangsung lama tanpa keseimbangan, burnout menjadi sulit dihindari.
Kurangnya batasan diri juga menjadi faktor pemicu emotional burnout. Terlalu sering mengorbankan diri demi orang lain, sulit berkata tidak, dan merasa bersalah saat beristirahat membuat seseorang terus berada dalam kondisi tertekan. Akibatnya, emosi tidak memiliki ruang untuk pulih.
Selain itu, emotional burnout sering dipicu oleh kebiasaan memendam perasaan. Ketika emosi negatif tidak diungkapkan dengan sehat, tekanan batin akan menumpuk dan akhirnya meledak dalam bentuk kelelahan mental.
Hal ini membuat seseorang merasa mudah tersinggung, kehilangan empati, dan sulit menikmati hal-hal sederhana.
Untuk melakukan recovery dari emotional burnout, langkah awal yang penting adalah mengakui kondisi diri.
Menerima bahwa diri sedang lelah secara emosional bukan tanda kelemahan, melainkan bentuk kesadaran diri. Dari sinilah proses pemulihan dapat dimulai.
Memberi jeda dan istirahat berkualitas juga menjadi bagian penting dalam recovery. Istirahat bukan hanya soal tidur, tetapi juga menjauh sejenak dari sumber stres, mengurangi beban pikiran, dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas.
Membangun kembali rutinitas yang lebih seimbang membantu mempercepat pemulihan emotional burnout. Mengatur waktu kerja, menjaga batasan pribadi, serta meluangkan waktu untuk aktivitas yang memberi ketenangan emosional dapat mengembalikan energi secara perlahan.
Pada akhirnya, emotional burnout bukan sesuatu yang bisa pulih dalam semalam. Namun, dengan kesadaran, perawatan diri yang konsisten, dan keberanian untuk memprioritaskan kesehatan mental, proses recovery akan membawa diri kembali ke kondisi yang lebih stabil dan sehat secara emosional.
Baca Juga : Cara Mengendalikan Rasa Marah dengan Lebih Dewasa agar Tidak Merusak Diri Sendiri




