Suara Online
  • Beranda
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
Subscribe
Suara OnlineSuara Online
Aa
Search
  • Pages
    • Home
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Categories
  • Personalized
    • My Saves
    • My Feed
    • My Interests
    • History
Follow US
film sri asih

Beranda – guru – Film Sri Asih Sudah Tayang, Ini dia Profil Penciptanya!

Berita

Film Sri Asih Sudah Tayang, Ini dia Profil Penciptanya!

Redaksi Suara Online
Redaksi Suara Online
Share
FOTO: Kosasih, Bapak Komik Indonesia. (Micha Rainer Pali/Historia)
SHARE
 sri asih
FOTO: Kosasih, Bapak Komik Indonesia. (Micha Rainer Pali/Historia)

SUARAONLINE.COM — Awalannya, film Sri Asih memang sempat ditunda penyiarannya, tapi sekarang tiap orang bisa melihat aksi Pevita Pearce, Jefri Nichol, Reza Rahadian, Christine Hakim, Surya Saputra dan teman-teman di bioskop Tanah Air sejak mulai 17 November 2022.

Rupanya, berulangkali mundurnya penyiaran film ini karena proses produksinya masih memerlukan waktu sedikit kembali untuk dapat tampil dalam format terbaik hingga beberapa pemirsa Indonesia juga memperoleh pengalaman terbaik usai melihatnya.

RA Kosasih Pencipta Sri Asih

Lebih dari itu, Sri Asih sebagai film penyesuaian dari seri komik karya RA Kosasih yang populer dengan narasi wayang. Komik ini juga sudah diluncurkan semenjak 1954. Lalu, siapakah figur penulis komik ini sebetulnya yang juga merupakan Bapak Komik Indonesia?

Raden Ahmad Kosasih yang lahir di 4 April 1919 ialah seorang penulis dan penggambar komik terkenal asal dari Indonesia. Angkatan komik saat ini menganggap sebagai Bapak Komik Indonesia.

Mengutip p2k.unkris.ac.id, pria kelahiran Bogor, Jawa Barat ini ialah putra dari Raden Wiradikusuma dan Sumami. Semenjak kecil, Kosasih mempunyai ketertarikan yang tinggi dalam menggambar. Bahkan juga, dia kerap menanti ibunya pulang belanja cuma untuk menyaksikan buntel belanjaan dari koran yang sering menyuguhkan potongan komik Tarzan.

Lalu sesudah lulus sekolah dasar pada 1932, dia meneruskan pengajarannya di HIS Pasundan. Waktu itu, ketertarikan Kosasih dalam seni gambar atau lukis makin bertambah. Selesai lulus dari HIS Pasundan, Kosasih mempunyai peluang untuk bekerja jadi pegawai negeri. Sayang, dia tidak ambil peluang itu dan memutuskan untuk tidak bekerja lebih dulu.

Sepanjang belum bekerja, Kosasih habiskan sejumlah besar waktunya untuk memperdalam ketertarikannya dalam menggambar dan melihat atraksi wayang golek. Dari hasil kesabarannya ini membuat Kosasih diterima sebagai juru gambar di Museum Zoologi Bogor pada 1939. Di situ, dia bertanggungjawab saat membuat beragam gambar hewan dan tumbuhan dengan detil untuk terbitan beberapa buku museum dan pelajaran. Disamping itu, Kosasih juga pernah bekerja jadi pembuat komik strip dalam suatu koran lokal Bogor.

Tetapi, selama masa pendudukan Jepang, kehidupan Kosasih mulai berbeda dikit demi sedikit karena jumlahnya penganiayaan yang terjadi di Indonesia. Baru awalnya 1953, saat kehidupan Indonesia jauh lebih bagus, banyak koran yang buka lowongan kerja untuk juru gambar. Tentu saja, ini kesempatan besar untuk RA Kosasih untuk mendaftarnya. Kosasih juga melamar di harian Dasar Bandung dan lolos serangkaian penerimaan kerja, seperti dikutip antaranews.

Kepiawaiannya dalam menggambar juga menarik perhatian penerbit Melodie di Bandung. Penerbit itu memberi penawaran ke Kosasih untuk membuat sebuah komik. Akhirnya, penawaran yang diterima Kosasih hasilkan sebuah komik dengan judul Sri Asih yang di inspirasi dari figur manusia super wanita di Amerika Serikat. Pada periode itu, komik Sri Asih benar-benar laku di pasar sekitar 3.000 eksemplar cetakan semua habis terjual. Ini juga jadi awalnya kiprah Kosasih di dunia komik.

Sesudah sukses dengan Sri Asih, Kosasih keluarkan komik ke-2 nya, Siti Gahara. Sama dengan komik pertama kalinya, Siti Gahara laku manis di pasar hingga semangatnya untuk membikin komik makin bertambah. Dengan demikian, Kosasih terus hasilkan bermacam komik sampai mendapatkan panggilan Bapak Komik Indonesia.

Masuk umur lanjut usia, RA Kosasih mulai kerap alami sakit dan pada akhirnya menghembuskan napas terakhir kalinya pada 24 Juli 2012 saat berumur 93 tahun. Sehari saat sebelum kepergiannya, pembuat komik Sri Asih ini sempat memberi pesan ke pendiri Sekolah tinggi Samali, Beng Rahadian jika dia ingin namanya dipakai sebagai nama beberapa aktivitas atau organisasi komik beberapa pemuda. Terbukti, namanya didokumentasikan jadi ajang penghargaan komik Indonesia, Kosasih Award.

TAGGED: guru, tunjangan profesi, tunjangan profesi guru 2022
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified Blog

Seedbacklink

Rumah Anak Surga

Hotel Karantina Qur’an

Rental Motor Semarang

You Might Also Like

bendera one piece merah putih kemerdekaan 2025 demokrasi
BeritaInformasinewS

TERLARANG! BENDERA ONE PIECE BERKIBAR DI HARI KEMERDEKAAN 2025, INILAH FAKTA-FAKTA MENGEJUTKAN DI BALIK KONTROVERSI BESARNYA!

10 Min Read
Awas Rekening Bank yang Menganggur Selama 3 Bulan Berpotensi Diblokir PPATK!
Berita

Awas Rekening Bank yang Menganggur Selama 3 Bulan Berpotensi Diblokir PPATK!

4 Min Read
Jumat Berkah! Yayasan Alfatihah Gelar Santunan Anak Yatim Bersama Polsek Genuk
Berita

Jumat Berkah! Yayasan Alfatihah Gelar Santunan Anak Yatim Bersama Polsek Genuk

2 Min Read
Sedekah Nasi Baitullah
Berita

Melalui Sedekah Nasi Baitullah, Yuk Tebar Manfaat bagi Tamu Allah!

2 Min Read
Suara Online

Suaraonline.com : The voice of netizen

  • Tentang Kami
  • Sitemap
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Privacy Police
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?