SUARAONLINE – Film Totto-chan: the Little Girl at the Window yang sedang tayang saat ini menjadi buah bibir sejumlah penikmat film animasi Jepang. Apalagi film ini bukan sekadar film animasi yang tiba-tiba hadir, tetapi adaptasi dari novel dengan judul yang sama dan laris di pasaran Jepang, bahkan sudah dialihbahasakan ke sejumlah bahasa. Lantas, seperti apakah sinopsis film Totto-chan: the Little Girl at the Window yang filmnya sedang tayang saat ini? Simak ulasannya berikut ini!
Film Totto-chan: the Little Girl at the Window
Kehadiran film Totto-chan: the Little Girl at the Window di tanah air telah meramaikan dunia perfilman yang akan tayang di tahun 2024 sejak akhir tahun lalu. Di negara asalnya Jepang, film yang diadaptasi dari sebuah memoar otobiografi yang ditulis oleh tokoh televisi Jepang dan UNICEF Goodwill Ambassador Tetsuko Kuroyanagi ini telah tayang pada tanggal 8 Desember 2023.
Lebih awal lagi, novel dengan judul asli Madogiwa no Totto-chan telah diterjemahkan ke dalam sejumlah bahasa termasuk Arab, Burma, Korea, Cina, Belanda, Vietnam, Indonesia, Thailand, Nepal, dan masih banyak lagi. Film ini tercatat pernah masuk nominasi Best Animation Film dalam ajang Award of the Japanese Academy 2024 bersaing dengan film The Boy and The Heron (2023) karya Hayao Miyazaki.
Di Indonesia, film Totto-chan: the Little Girl at the Window ini sudah bisa dinikmati di bioskop terdekat di kotamu mulai tanggal 1 Mei 2024. Film ini berkisah tentang seorang anak perempuan yang sangat aktif dan ceria bernama Totto. Gadis berusia 7 tahun yang cerewet dan selalu semangat ini dianggap sebagai murid nakal di sekolahnya.
Saat dia bersekolah di sekolah umum setempat, Totto senang sekali mengeksplor apapun yang dia minati. Keceriaan dan semangat yang selalu terpancar dari Totto ternyata membuatnya berujung dikeluarkan dari sekolahnya yang saat itu membuatnya belajar banyak hal.
Totto kemudian memulai perjalanan barunya dengan pindah ke sekolah Tomoe Gakuen milik Sosaku Kobayashi. Tomoe Gakuen bukanlah sekolah biasa pada masa itu, sebab ruang kelasnya terbuat dari gerbong kereta api tua. Di bawah kepemimpinan Kobayashi, anak-anak di sekolah Tomoe Gakuen mendapat kebebasan untuk mengeksplorasi minat mereka tanpa batasan.
Di sekolah barunya inilah Totto-chan mulai berkembang dan menemukan kebahagiaannya. Pertemuan dengan Pak Kobayashi membuka mata Totto-chan akan nilai-nilai kehidupan dan membantunya mengatasi ketakutannya. Di sekolah ini juga Totto-chan mulai membangun persahabatan dengan seorang anak laki-laki yang mengidap Polio bernama Yasuaki.
Lewat persahabatannya dengan Yasuaki, Totto belajar tentang empati dan kepedulian terhadap orang lain. Sementara itu, Yasuaki mulai menemukan keberanian dan kebahagiaan dalam keterbatasannya saat menjalani persahabatan dengan Totto.
Latar cerita film Totto-chan: the Little Girl at the Window adalah saat Jepang terjerumus ke dalam Perang Dunia Kedua. Latar cerita itu membuat sebagian cerita yang dihadirkan pun khas dengan kondisi kehidupan masyarakat Jepang saat perang yang ketat peraturan dan penuh penghormatan pada militer serta aturan negara.
Film Totto-chan: the Little Girl at the Window ini juga memberi gambaran pada penonton tentang latar kondisi Jepang yang menegangan dari sudut pandangan anak kecil. Perang yang mengubah kehidupan sehari-hari Totto-chan menghadirkan realitas pahit dari perubahan sosial dan kekurangan yang terus meningkat.
Plus Minus film Totto-chan: the Little Girl at the Window
Sebuah film pasti hadir dengan kelebihan dan kekurangan, tak terkecuali film Totto-chan: the Little Girl at the Window. Meski terkesan subjektif, tapi ini dia plus minus film Totto-chan: the Little Girl at the Window yang bisa kamu jadikan bekal untuk mempertimbangkan apakah mau langsung menuju bioskop atau nanti-nanti saja.
Kelebihan film ini tentu datang dari animasinya yang menarik dan memanjakan mata. Animasi yang mampu menggambarkan imajinasi Totto-chan dan Yasuaki juga mencuri sorotan di film ini. Kisah yang menghangatkan memang sering muncul di film animasi Jepang. Meski tak semua animasi Jepang mengangkat kisah yang menghangatkan hati, semacam film Totto-chan: the Little Girl at the Window, tapi kemampuan bercerita penulis aslinya yang mampu menyajikan latar peristiwa sejarah Jepang di masa PD II menjadi kelebihan yang membuat film animasi Jepang berbeda.
Animasi dalam film ini pun terbilang tidak membosankan. Sesuai pengamatan penulis ada sekitar 2 sampai 3 persona animasinya yang berbeda sehingga memberikan kesan atraktif dan tidak membosankan. Perbedaan kesan animasinya muncul pada saat imajinasi Totto dan Yasuaki berenang di kolan Tome Gakuen hingga penggambaran mimpi Totto-chan saat tidur.
Kekurangan film Totto-chan: the Little Girl at the Window ini ada di bagian adegan yang menampilkan anak kecil tak berbusana yang muncul di beberapa scene. Namun, film yang ditulis dengan sudut pandang anak kecil ini sengaja menyajikan sudut pandang polos khas anak-anak sehingga gambaran realias juga berusaha disajikan dengan sungguh-sungguh dan apa adanya sesuai keadaan nyata yang dialami Tetsuko Kuroyanagi pada masa itu.
Untuk kamu yang penasaran dengan jalan cerita film Totto-chan: the Little Girl at the Window dan kekhasan animasi film Jepang, langsung saja pergi ke biskop dan nilai film ini sendiri. Selamat menonton!
Baca Juga: 9 Cara Hemat Keliling Dunia Cuma Dari Rumah. Kamu Wajib Coba!
