Suaraonline.com – Di era komunikasi serba cepat, perilaku ghosting sering dipandang sebagai tindakan yang tidak etis.
Namun kenyataannya, ada beberapa situasi tertentu di mana menjauh secara tiba-tiba justru menjadi pilihan paling aman untuk dirimu sendiri.
Tidak semua orang wajib dijelaskan, terutama ketika hubungan tersebut membuatmu terluka atau kehilangan kendali atas hidupmu. Dalam kondisi tertentu, ghosting bisa menjadi bentuk perlindungan diri ketika batasanmu tidak dihargai.
Kapan Sebaiknya Kamu Ghosting Orang?
Ketika sebuah hubungan mulai terasa tidak sehat, seperti adanya manipulasi, pelecehan verbal, atau tekanan emosional, menghilang demi menjaga kesehatan mental bisa menjadi opsi.
Beberapa orang tidak mampu menerima penolakan secara langsung dan justru melukai balik, sehingga memilih ghosting terkadang menjadi langkah penyelamatan.
Dalam konteks hubungan toksik, tidak semua situasi harus diselesaikan melalui percakapan panjang.
Ada juga momen ketika kamu merasa hubungan itu justru memperlambat proses tumbuh dewasa.
Alih-alih mendukung, orang tersebut membuatmu berjalan mundur dan kehilangan fokus terhadap perkembangan diri.
Jika komunikasi sudah tidak efektif dan kamu terus merasa terkuras, menjaga jarak tanpa penjelasan bisa menjadi langkah realistis untuk memulihkan diri.
Di sini, ghosting bukan tindakan kejam, tapi respons untuk menjaga kewarasanmu.
Selain itu, ketika seseorang mencoba terlalu mengontrol hidupmu, mengatur cara berpikir, keputusan pribadi, bahkan ruang privasimu hilang pelan-pelan bisa menjadi bentuk pembebasan.
Orang yang terlalu dominan biasanya sulit menerima dialog terbuka. Mengakhiri kontak tanpa drama dapat menjadi cara paling aman untuk melepaskan diri dari kontrol yang mengikat.
Meski demikian, tetap penting untuk mengevaluasi apakah kamu benar-benar perlu melakukan langkah tersebut.
Pada akhirnya, ghosting bukan sesuatu yang harus dilakukan sembarangan.
Namun ketika kesejahteraan mentalmu terancam, menjaga jarak adalah hakmu. Yang terpenting, kamu tetap jujur pada diri sendiri.
Kamu berhak merasa aman, dihargai, dan bebas berkembang tanpa tekanan dari siapapun. Semoga artikel ini bermanfaat.
Baca Juga: Manfaat Di-Ghosting, Apakah Benar Bisa Melatih Kedewasaan Seseorang?
Editor: Annisa Adelina Sumadillah




