Saat ini banyak anak muda yang ikut bagian jadi insiator atau penggerak tren gaya hidup ramah lingkungan. Banyak orang terutama di luar negeri yang berkomitmen dan berkonsentrasi pada keberlanjutan lingkungan hidup dengan menerapkan gaya hidup ramah lingkungan dalam keseharian mereka. Komunitas seperti Greenpeace, WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia), WWF (World Wide Fund for Nature), Teens To Grenn, Yayasan Kanekaragamn Hayati Indonesia (KEHATI), dan Zero Waste Indonesia adalah sebagian dari kelompok besar yang memiliki banyak kampanye dan program konkrit untuk melindugi bumi. Program-program mereka telah mampu mengajak lebih banyak orang untuk menerapkan tren gaya hidup ramah lingkungan. Lalu bagaimana sih sebenarnya konsep gaya hidup ramah lingkungan? Kenalan yuk sama tren gaya hidup ramah lingkungan!
Apa Itu Gaya Hidup Ramah Lingkungan?
Gaya hidup ramah lingkungan adalah tren yang mengedepankan pilihan aktivitas hingga barang yang digunakan untuk menunjang aktivitas yang lebih memerhatikan kondisi alam atau lingkungan. Melakukan berbagai aktivitas hingga memilih barang yang tidak menjadi penyumbang kerusakan alam adalah kunci gaya hidup ramah lingkungan. Manfaat gaya hidup ini tentu akan dirasakan oleh banyak orang, bahkan kenikmatan udara segar hingga lingkungan yang asri saat ini saja merupakan manfaat yang kita rasakan karena leluhur kita telah menjaga alam dengan sebaik-baiknya. Bukan saja karena bumi yang semakin panas sehingga banyak orang mulai sadar dengan tren satu ini, tetapi juga karena kekhawatiran akan keseimbagan alam dan kelangsungan hidup anak dan cucu lah yang membuat gaya hidup ramah lingkungan makin banyak dijalankan.
Pada dasarnya, konsep gaya hidup ramah lingkungan adalah cara hidup yang berfokus pada pengurangan dampak negatif terhadap lingkungan alam melalui tindakan yang diambil dalam keseharian, sehingga tujuan utama dari gaya haidup ini adalah untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, peningkatan suhu bumi, mengurangi penggunaan sumber daya alam yang terbatas, dan menjaga keseimbangan ekosistem. Salah satu langkah penting dalam upaya gaya hidup ramah lingkungan adalah pengurangan jejak karbon. Emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari individu atau organiasi melalui kegiatan sehari-hari ini biasa ditemui dalam bentuk polusi kendaraan, konsumsi makanan yang menghasilkan sisa, penggunaan energi secara terus menerus, dsb.
Manfaat Gaya Hidup Ramah Lingkungan bagi Kehidupan
Tren gaya hidup ramah lingkungan ini ternyata memberi dampak baik bagi lingkungan. Jadi, tak hanya sekadar tren yang dalam beberapa saat hilang, tetapi mampu menghadirkan kesadaran masyarakat tentang kepedulian diri pada lingkungan. Manfaat dari mengurangi penggunaan sumber daya alam yang tidak terbarukan adalah kita dapat menjaga keseimbangan ekosistem dan mencegah kerusakan lingkungan yang lebih lanjut. Salah satu contoh yang paling dekat adalah lingkungan rumah yang bisa kita tanami pohon agar udara semakin sejuk.
Kesadaran individu maupun kelompok menjadi kunci penting dalam gaya hidup ramah lingkungan. Semakin banyak orang yang memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang isu lingkungan, semakin besar pula kemungkinan mereka untuk mengambil tindakan yang positif. Tren ini semakin hari menjadi gulungan informasi yang terus menerus mendisrupsi media sosial dan lama-kelamaan menjadi sebuah wabah yang positif.
Kebiasaan kecil yang dilakukan secara kolektif akan memiliki dampak yang besar, karena sejatinya gaya hidup ini bukan hanya tentang diri sendiri, tetapi juga tentang warisan yang akan diturunkan ke generasi yang akan datang. Dengan gaya hidup inilah kita dapat lebih sadar dan berkontribusi bagi kelangsungan ekosistem bumi dan kualitas hidup yang lebih baik bagi semua makhluk hidup.
Langkah Memulai Gaya Hidup Ramah Lingkungan
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk memulai gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, mulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan di rumah hingga hal besar yang bisa dilakukan bersama komunitas atau sesama terangkum menjadi 5 poin di bawah ini
- Kurangi penggunaan plastik sekali pakai
Plastik sekali pakai banyak digunakan di industri FnB, fashion, hingga pedagang kecil yang menjual air mineral maupun barang lainnya. Padahal membawa botol minum sendiri bisa dijadikan pilihan untuk tetap minum di luar area berkegiatan. Dengan melakukan hal tersebut, kamu sudah membantu mengurangi produksi sampah plastik dan menjaga kebersihan lingkungan.
- Hemat energi di rumah
Mengatur penggunaan energi di rumah juga bisa berkontribusi untuk mengurangi pemanasan global loh. Contoh kegiatan menghemat energi di rumah diantaranya, mematikan lampu dan peralatan listrik yang tidak digunakan, menggunakan lampu LED yang hemat energi, mengatur suhu pendingin udara (AC) dengan bijak, dan mencabut kabel maupun pengisi daya yang tidak digunakan. Mempertimbangkan penggunaan panel surya juga bisa dijadikan alternatif untuk mulai berpindah ke energi terbarukan untuk rumahmu loh.
- Gunakan transportasi berkelanjutan
Keberadaan kendaraan pribadi yang bisa dengan mudah dimiliki menjadi sumber buruknya polusi udara dalam beberapa tahun terkahir di negeri ini. Upaya pemerintah untuk mengimbangi jumlah pemilik kendaraan pribadi dan tranportasi umum yang disediakan pemerintah tidak sejalan. Padahal, salah satu upaya untuk bisa mengurangi jumlah emisi gas karbon yang terbuang di udara adalah dengan menggunakan transportasi umum. Cobalah untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dengan memilih transportasi berkelanjutan seperti berjalan kaki, bersepedea, atau menggunakan tranportasi umum.
- Menghemat air
Memerhatikan penggunaan air harian adalah salah satu hal yang bisa dilakukan untuk berkontribusi dalam upaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Air yang merupakan mineral yang didapat dari dalam tanah perlu dihemat juga. Di sisi lain, upaya untuk menjaga sumber air tetap terjaga adalah dengan menanam pohon yang menjadi sumber resapan air.
Memaksimalkan air bekas cucian beras dan sayur juga dapat dilakukan untuk menyiram tanaman di rumah. Jadi, semua hal yang dilakukan di rumah atau dalam keseharian kita tidak berakhir sia-sia, terutama dalam menggunakan air.
- Mengurangi konsumsi daging
Produksi daging yang sering kita konsumsi ternyata memiliki dampak besar bagi lingkungan. Jumlah permintaan konsumsi daging yang tinggi ternyata sejalan dengan tingginya angka deforestasi, polusi air, dan emisi gas rumah kaca. Menurut laman dw.com hal tersebut terjadi karena emisi dalam peternakan dihasilkan dari produksi pakan ternak (58%) dan dilepaskan selama proses pencernaan hewan (31%). Pemrosesan dan tranportasi sektor peternakan menyumbang bagian yang cukup besar dari emisi gas rumah kaca (7%), serta penyimpanan pupuk kandang (4%). Jadi sekitar 87% emisi Metana dan Nitrogen Oksida dalam peternakan disebabkan oleh peternakan sapi karena jumah hewan yang sangat banyak.
Hal inilah yang menjadikan industri daging bertanggung jawab atas sebagian besar emisi gas rumah kaca global. Hal tersebut berkontribusi tidak hanya pada pemanasan global, tetapi juga menyebabkan pencemaran lingkungan secara langsung. Orang yang makan banyak daging dapat membantu memerangi krisis iklim dengan mengurangi atau menghentikan konsumsi daging sama sekali. Bahkan mengganti daging sapi dengan daging lain bisa sangat mengurangi emisi gas rumah kaca.
- Mengurangi pemborosan makanan
Pemborosan makanan atau membuang makanan karena tak habis adalah masalah serius yang seringkali tak dianggap serius. Menurut worldwildlife.org ada sekitar 1,4 miliar ton buah-buahan, sayuran, daging, produk susu, makanan laut, dan biji-bijian yang tidak pernah keluar dari peternakan, hilang atau rusak selama distribusi, atau dibuang di hotel, toko kelontong, restoran, sekolah, atau dapur rumah. Padahal jika makanan dibuang ke tempat pembuangan sampah dan membusuk, maka akan menghasilkan Metana atau gas rumah kaca yang bahkan lebih kuat daripada Karbon Dioksida. Sekitar 6%-8% dari seluruh emisi gas rumah kaca itu disebabkan oleh manusia yang sering membuang makanan.
Sejak saat ini kita bisa memulai berkontribusi degan melakukan hal-hal kecil. Mulailah mengirimkan sisa makanan pada mereka yang membutuhkan, membekukan makanan, berbelanja dengan lebih cermat, dan membuat kompos untuk mengolah sisa-sisa makanan yang tidak dapat dimakan atau hanya akan berakhir di tempat pembuangan sampah. Menerapkan gaya hidup ramah lingkungan ternyata tidak melulu soal menanam pohon, tetapi juga makan secukupnya sehingga limbah makanna berkurang.
- Mengurangi konsumsi internet
Mengurangi penggunaan internet atau gadget yang berlebihan sampai berjam-jam lamanya ternyata memiliki dampak yang signifikan bagi kondisi bumi loh. Penggunaan internet yang jika dirunut maka akan sampai pada sumber utamanya yaitu pembakaran batubara adalah masalah besar bagi bumi. Batubara saat ini masih menjadi sumber utama internet, jadi tekonologi modern seperti tablet, ponsel pintar, televisi, hingga mobil listrik sangat tergantung pada material langka dari dalam bumi.
Apalagi jasa penyimpanan daring yang sangat bergantung pada batubara sebab lalu lintas digital membutuhkan infrastruktur fisik yang terdistribusi luas serta konsumsi listrik yang tinggi. Inilah sebab mengapa batubara merupakan sumber utama listrik dunia sekaligus kontributor utama krisis iklim.
Itu dia ulasna mengenai gaya hidup ramah lingkungan yang bisa kamu pahami dan praktikkan agar tak sekadar hidup, tetapi juga berupaya menjaga tempat yang kita hidupi, yaitu bumi. Gimana menurutmu, ada gaya hidup ramah lingkungan dari ulasan diatas yang belum kamu lalukan?