Suara Online
  • Beranda
  • Bisnis
  • Pendidikan
  • Kesehatan
  • Gaya Hidup
  • Teknologi
Subscribe
Suara OnlineSuara Online
Aa
Search
  • Pages
    • Home
    • Blog Index
    • Contact Us
    • Search Page
    • 404 Page
  • Categories
  • Personalized
    • My Saves
    • My Feed
    • My Interests
    • History
Follow US
Apa Jadinya Ketika Orang Perfeksionis Melepas Prinsipnya?

Beranda – perfeksionis – Apa Jadinya Ketika Orang Perfeksionis Melepas Prinsipnya?

ArtikelGaya Hidup

Apa Jadinya Ketika Orang Perfeksionis Melepas Prinsipnya?

Annisa Adelina
Annisa Adelina
Share
SHARE

Suaraonline.com – Ketika seorang perfeksionis mulai melepas prinsipnya, perubahan yang muncul sering kali terasa seperti kehilangan arah yang selama ini membuatnya merasa aman. 

Contents
Ketika Orang Perfeksionis Melepas PrinsipnyaPelajaran yang akan Didapat

Selama bertahun-tahun, seorang perfeksionis hidup dalam pola pikir terstruktur, menuntut hasil sempurna, dan merasa bersalah jika sesuatu meleset dari rencana. 

Ketika Orang Perfeksionis Melepas Prinsipnya

Ketika prinsip itu dilepaskan, mereka merasakan campuran lega dan takut. Lega karena beban berkurang, takut karena standar yang dulu menopang kini mulai runtuh. Standar yang mereka pikir merupakan panduan hidupnya.

Bagi seorang perfeksionis, mengizinkan diri untuk tidak selalu benar adalah perjalanan emosional yang berat.

Karena melepas prinsip justru memberi ruang untuk salah dan menikmati proses tanpa bisa memberikan pengendalian penuh atas apa yang dikerjakan. Hal yang selama ini sangat merekaa takuti.

Perubahan ini juga menantang cara pandang lama tentang kontrol, karena seorang perfeksionis biasanya menganggap detail kecil sebagai hal besar. Mengontrol semuanya memberikan ketenangan dan kepastian. 

Ketika kontrol itu dilonggarkan, mereka kebingungan dan harus belajar menerima bahwa hidup tetap berjalan meski tidak semuanya rapi dan presisi, tanpa menganalisis dan tanpa memperhitungkan.

Pelajaran yang akan Didapat

Seorang perfeksionis akan mulai melihat bahwa fleksibilitas bukan ancaman, melainkan bentuk kedewasaan emosional.

Mereka juga mulai belajar bahwa rasa cukup bukan berarti gagal, tetapi tanda bahwa hidup bisa dinikmati apa adanya.

Pelonggaran prinsip memberi mereka kesempatan untuk bernapas lebih lega dan menjadi manusiawi tanpa rasa bersalah.

Pada akhirnya, pelepasan standar keras ini bisa memberikan makna baru dalam hidupnya.  Melalui perubahan ini, seorang perfeksionis akhirnya memahami bahwa kesempurnaan bukan tujuan hidup, melainkan perjalanan untuk menemukan keseimbangan.

Kesadaran ini membuat mereka lebih tenang, lebih lembut pada diri sendiri, dan lebih siap menghadapi dunia tanpa tekanan berlebihan. 

Dan benar, terkadang hanya badai yang dapat mengajarkan seseorang apa arti ketenangan. Melalui setiap kondisi yang melanggar prinsip mereka, menjadikan mereka lebih sadar dan paham bahwa menjadi sesuatu yang tidak sempurna bukanlah kejahatan. 

Baca Juga: Mengenal Istilah Demotivasi: Penyebab dan Tips Menghadapinya

Editor: Annisa Adelina Sumadillah

TAGGED: perfeksionis
Share This Article
Facebook Twitter Copy Link Print
Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Verified Blog

Seedbacklink

Rumah Anak Surga

Hotel Karantina Qur’an

Rental Motor Semarang

You Might Also Like

Kenapa Jadi Orang Normal itu Melelahkan? Tips Hidup Lebih Ringan
Artikel

Kenapa Jadi Orang Normal itu Melelahkan? Tips Hidup Lebih Ringan

2 Min Read
4 Manfaat Menjadi Orang Aneh, Ternyata Bisa Mengurangi Stres
ArtikelEfyepe

4 Manfaat Menjadi Orang Aneh, Ternyata Bisa Mengurangi Stres

2 Min Read
Cara Ampuh Mengatasi Rasa Mager dan Mulai Hidup Lebih Produktif
ArtikelInformasi

Cara Ampuh Mengatasi Rasa Mager dan Mulai Hidup Lebih Produktif

4 Min Read
4 Manfaat Ngomel Sendiri Di Kamar, Salah Satunya Berguna Buat Komunikasi!
ArtikelEfyepe

4 Manfaat Ngomel Sendiri Di Kamar, Salah Satunya Berguna Buat Komunikasi!

3 Min Read
Suara Online

Suaraonline.com : The voice of netizen

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Redaksi
  • Disclaimer
  • Privacy Police
Welcome Back!

Sign in to your account

Lost your password?