Suara Online – Belakangan ini, konsep Law of Attraction makin sering dibahas, terutama oleh para pegiat pengembangan diri.
Intinya, Law of Attraction adalah keyakinan bahwa pikiran baik positif maupun negatif dapat menarik kejadian yang selaras ke dalam hidup kita.
Banyak yang percaya bahwa apa yang kita fokuskan akan datang kembali dalam bentuk pengalaman, peluang, atau bahkan orang-orang tertentu. Namun pertanyaannya, benarkah pikiran bisa menarik kejadian?
Sebenarnya, Law of Attraction tidak selalu berarti sesuatu yang bersifat magis. Banyak bagian dari konsep ini yang secara logis memang berkaitan dengan cara kerja otak dan perilaku kita sehari-hari.
Ketika seseorang terus memikirkan hal positif, seperti kesuksesan atau peluang baru, ia cenderung lebih bersemangat, lebih percaya diri, dan lebih berani mengambil tindakan.
Hal-hal inilah yang akhirnya membuka pintu menuju hasil yang lebih baik. Bukan karena semesta tiba-tiba “menghadiahkan”, tetapi karena pikiran positif membentuk tindakan positif.
Sebaliknya, pikiran negatif juga bisa membawa dampak buruk. Jika seseorang terus meyakini bahwa ia tidak mampu, selalu gagal, atau tidak pantas sukses, maka ia akan bertindak sesuai keyakinan itu.
Ia lebih mudah menyerah, menolak kesempatan, dan menghindari tantangan. Akhirnya, hidupnya berjalan seperti apa yang ia pikirkan. Di sinilah konsep Law of Attraction terasa “bekerja”.
Selain itu, fokus pikiran juga menentukan apa yang kita perhatikan. Ketika kamu sedang ingin membeli sepeda motor tertentu, misalnya, mendadak kamu merasa motor itu ada di mana-mana.
Ini bukan kebetulan otak kita memang memfilter hal-hal sesuai fokus dan perhatian. Begitu pula dalam hidup: jika kita fokus pada peluang, mata kita lebih peka melihat kesempatan.
Walaupun begitu, Law of Attraction bukan berarti cukup duduk diam dan berharap. Pikiran harus dibarengi tindakan.
Kamu boleh memvisualisasikan mimpi besar, tetapi mimpi itu baru mendekat ketika kamu bergerak mendekatinya.
Jadi, apakah Law of Attraction benar? Secara tidak langsung, iya. Pikiran memang punya kekuatan untuk mengarahkan tindakan, mengubah persepsi, dan akhirnya memengaruhi hasil.
Jadi, Hidup bukan soal berpikir saja, tapi perpaduan antara mindset, usaha, dan konsistensi. Jika pikiran kita bisa membentuk hidup yang lebih baik, mengapa tidak mulai dari sekarang?
Baca Juga : Cara Mengetahui Passion dan Bakat yang Tersembunyi agar Lebih Mudah Menentukan Arah Hidup




