Suaraonline.com – Lilo & Stitch versi live action resmi tayang, Disney Pictures akhirnya berhasil membuat film ini yang berawal dari animasi. Film animasi kartun ini akhirnya ada versi nyata, yang bisa membuat penonton lebih tersentuh.
Film ini akan mengembalikan ingatan penonton pada masa kecil lewat film Lilo & Stitch live action. Live action ini diperankan oleh Maia Kealoha, Sydney Agudong, Chris Sanders, Tia Carrere, dan lain sebagainya.
Film ini sedang tayang di bioskop seluruh Indonesia. Berikut review film dari Lilo & Stitch live action:
Review Film Lilo & Stitch Live Action
Alur cerita disini berfokus pada seorang perempuan kecil bernama Lilo Pelekai, yang bermukim di Hawaii. Ia tinggal bersama kakaknya yang bernama Nani, karena kedua orang tua mereka telah meninggal dunia.
Lilo merupakan anak yang istimewa namun ia kesepian, dan kerap dijauhi oleh sahabat seusianya. Suatu hari, Nani memutuskan untuk mengadopsi seekor anjing dari tempat penampungan supaya Lilo tidak kesepian.
Tetapi, anjing yang mereka pilih untuk dijadikan peliharaan ternyata merupakan dari Eksperimen 626. Ini merupakan makhluk alien buatan ilmuwan luar angkasa gila bernama Jumba.
Eksperimen 626 merupakan makhluk perusak yang kabur ke bumi serta berkedok menjadi hewan peliharaan, Lilo menamainya Stitch. Meski pada awal mulanya Stitch hanya ingin memakai Lilo sebagai perisai dari buruan pemburu alien, namun setelah beberapa tahun mulai merasakan kehangatan keluarga serta kasih cinta.
Jalinan mereka juga jadi kokoh, apalagi dikala makhluk luar angkasa berupaya membawa Stitch pulang. Kisah ini mengandung kegembiraan sekaligus kesedihan yang bisa dijadikan pelajaran dalam kehidupan.
Film live actionnya ini tentu saja menyesuaikan animasi klasiknya. Lilo & Stitch ini bisa membawa penonton atau para penggemar kembali ke masa kecilnya.
Namun, alur dari kisah Lilo & Stitch ini lebih mudah untuk diduga. Tak banyak alur kejutan yang ditampilkan, karena cerita ini masih mengikuti alur kisah yang ada di kartun terdahulu.
Visual dari film ini layak diapresiasi, karena ini jebolan dari Disney. Desainnya sedemikian itu untuk hidup, terinci, serta ekspresif, membuat Stitch nampak jelas serta senantiasa menggemaskan semacam tipe kartun lainnya.
Apalagi, suara Stitch yang senantiasa memakai pengisi suara asli dari tipe kartun jadi daya tarik yang besar untuk menghidupkan ingatan lama para penonton. Kepribadian di dalam film ini, terutama Stitch, ditampilkan dengan amat bagus.
Sayangnya, kepribadian dari tokoh Stitch malah sedikit menggeser pancaran dari karakter Lilo, yang sepatutnya jadi pendamping dekat yang penting dalam narasi. Chemistry antara para pemeran live action terasa kurang kuat, membuat jalinan keluarga serta ikatan yang ditimbulkan dari para tokoh tidak terlalu membekas di batin pemirsa.
Tantangan lain yaitu durasi yang terasa pendek, dan menjadikan cerita dan setiap karakter di dalam film tersebut terasa belum lengkap. Terkesan terburu-buru dan kurang maksimal dalam alur ceritanya dan feel yang didapat.
Namun begitu, film ini senantiasa sukses memperkenalkan momen-momen penuh emosi yang baik, dari gelak tawa hingga tangis yang terurai. Film ini bisa ditonton bareng keluarga, terutama para anak kecil yang suka dengan kartun.