Suara Online, Semarang – Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi (Ilkom), Fakultas Ilmu Komputer (FIK), Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) menyelenggarakan kampanye literasi digital bertajuk POST R.I.S.E. (Pilah Postingan, Refleksi, Informasi, Saring, Edukasi) pada Senin, 8 Desember 2025. Kegiatan ini berlangsung di Meeting Room Gedung A Lantai 1 SMK Kristen Terang Bangsa, Semarang.
Kampanye literasi digital tersebut diikuti oleh 30 siswa kelas X dan XI dari berbagai jurusan, di antaranya Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian (APHP), Broadcasting, serta Produksi dan Siaran Program Televisi (PSPT). Kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pelajar mengenai bahaya hoaks serta membangun kebiasaan bersikap kritis dan selektif dalam menerima maupun membagikan informasi di ruang digital.

Kepala Sekolah SMK Kristen Terang Bangsa, Reni Kumalasari, S.Pd., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut. Ia menilai kampanye literasi digital sangat relevan dengan kondisi saat ini, di mana penyebaran informasi tidak valid semakin marak di media sosial.
“Materi yang disampaikan memiliki manfaat besar bagi siswa karena membantu mereka memahami pentingnya memilah informasi di tengah derasnya arus berita yang belum tentu benar,” ujarnya.
Dosen pendamping kegiatan, Muhammad Hasan Basori, S.Pd., M.A., menjelaskan bahwa kampanye POST R.I.S.E. merupakan bagian dari upaya memperkuat kecakapan literasi digital di kalangan pelajar. Menurutnya, kebiasaan memeriksa kebenaran informasi harus ditanamkan sejak dini.
“Setiap orang saat ini memiliki peran sebagai agen penyebar informasi. Karena itu, tanggung jawab dalam bermedia digital harus dijalankan dengan baik dan beretika,” katanya.

Ketua pelaksana kegiatan, Raki Fariz Pangestu, menambahkan bahwa derasnya arus informasi digital menuntut generasi muda memiliki kemampuan berpikir kritis. Ia menekankan bahwa tidak semua informasi yang beredar di media digital dapat dipercaya.
“Kegiatan ini diharapkan dapat membuat siswa lebih sadar dan tidak mudah terpengaruh hoaks. Literasi digital merupakan langkah awal untuk menjadi pengguna media yang cerdas,” ungkap Raki.
Sesi materi pertama disampaikan oleh Dr. Heri Pamungkas, S.S.M., I.Kom., Direktur Operasional TVKU sekaligus dosen Ilmu Komunikasi Udinus. Ia memaparkan berbagai bentuk hoaks, pola penyebarannya, serta dampaknya bagi masyarakat. Dr. Heri juga menekankan pentingnya prinsip MPULK, yakni Mimpikan, Pikirkan, Ucapkan, Lakukan, dan Konsisten, dalam bermedia digital.
“Setiap aktivitas di dunia digital meninggalkan jejak yang dapat memengaruhi reputasi seseorang dalam jangka panjang,” tuturnya.

Usai pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi ice breaking melalui permainan True or False. Peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan pernyataan seputar literasi digital. Aktivitas ini bertujuan menguji sekaligus memperkuat pemahaman siswa.
Materi kedua disampaikan oleh Nadia Itona Siregar, M.Si., yang membahas budaya digital, pentingnya menjaga privasi, serta meningkatnya manipulasi konten menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI). Ia mengingatkan siswa agar lebih berhati-hati dalam membagikan data pribadi.
Kegiatan ditutup dengan sesi penulisan kesan dan pesan oleh para peserta. Antusiasme siswa menunjukkan meningkatnya kesadaran terhadap pentingnya literasi digital dan kewaspadaan terhadap hoaks.
Baca Juga : DIGINOVA 2025: Mahasiswa ILKOM UDINUS Dorong Pelajar Bangun Personal Branding Positif




