Suara Online – Di tengah tuntutan hidup yang serba cepat, banyak orang merasa waktunya selalu kurang. Jadwal penuh, tugas menumpuk, tetapi hasil yang dirasakan tidak sebanding dengan energi yang dikeluarkan.
Di sinilah prinsip less but better menjadi relevan dalam mengelola waktu secara lebih bijak.
Prinsip less but better menekankan bahwa melakukan lebih sedikit hal yang penting jauh lebih bernilai dibanding mengerjakan banyak hal sekaligus tanpa fokus.
Bukan tentang bermalas-malasan, melainkan tentang memilih prioritas dengan sadar. Dengan begitu, waktu dan energi digunakan untuk hal yang benar-benar memberi dampak.
Sering kali kita terjebak pada kesibukan palsu. Banyak aktivitas dilakukan hanya karena terlihat produktif, padahal tidak semuanya penting.
Mengelola waktu dengan prinsip less but better mengajak kita untuk berhenti sejenak dan bertanya, mana aktivitas yang benar-benar perlu dan mana yang bisa ditinggalkan.
Fokus menjadi kunci utama dalam prinsip ini. Saat kita mengerjakan terlalu banyak hal sekaligus, kualitas perhatian menurun.
Sebaliknya, ketika hanya fokus pada satu atau dua prioritas utama, hasil kerja menjadi lebih optimal dan memuaskan.
Prinsip less but better juga membantu mengurangi stres. Dengan beban yang lebih terkontrol, pikiran tidak terus-menerus merasa dikejar waktu.
Kita menjadi lebih tenang karena tahu apa yang harus dikerjakan dan apa yang bisa ditunda atau bahkan dihilangkan.
Dalam praktiknya, mengelola waktu dengan cara ini bisa dimulai dari hal sederhana. Misalnya, menentukan satu fokus utama setiap hari, membatasi daftar tugas, atau berani berkata tidak pada hal yang tidak sejalan dengan tujuan. Langkah kecil ini membantu menciptakan ritme kerja yang lebih sehat.
Selain itu, prinsip less but better membuat kita lebih hadir dalam setiap aktivitas. Pekerjaan tidak lagi dilakukan sekadar untuk selesai, tetapi untuk dilakukan dengan kualitas terbaik. Hal ini berdampak langsung pada kepuasan pribadi dan hasil jangka panjang.
Mengelola waktu bukan soal memadatkan jadwal, melainkan tentang membuat ruang untuk hal yang bermakna.
Dengan prinsip less but better, kita belajar bahwa hidup tidak perlu penuh untuk menjadi bernilai. Cukup fokus pada yang penting, lalu lakukan dengan sepenuh hati.
Baca Juga : Atomic Habits: Cara Menciptakan Perubahan Kecil yang Konsisten dan Berdampak Besar
Editor : Salsabila Humairo Azzahro




