Suaraonline.com – Akhir-akhir ini di beberapa kota yang ada di Indonesia sedang dilanda badai panas ekstrim yang menyebabkan suhu tubuh meningkat drastis sampai menyentuh angka 40 derajat. Karena suhu panas yang ekstrim inilah dapat mengakibatkan berbagai permasalahan kesehatan tanpa kita sadari.
Salah satunya, yaitu heat stroke. Mungkin banyak orang masih asing mendengar salah satu penyakit ini. Padahal heat stroke merupakan salah satu penyakit yang membahayakan bagi tubuh jika tidak ditangani dengan segera.
Pengertian Heat Stroke
Heat stroke merupakan kondisi tubuh yang kehilangan kemampuannya untuk mendinginkan diri yang salah satu tandanya suhu tubuh bisa menyentuh angka 40 derajat bahkan lebih. Tak hanya itu, biasanya kulit juga menjadi lebih panas dan sangat kering.
Jika tidak mendapat penanganan medis dengan segara, maka penyakit ini bisa saja menyerang organ-organ dalam dan melemahkan syaraf yang lainnya. Tubuh sebenarnya sudah dapat menyesuaikan sendiri jika kondisi panas maka akan mengeluarkan keringat.
Sedangkan jika sudah terserang heat stroke, maka kondisi tubuh tidak memiliki kemampuan untuk mengatur suhu tersebut.
Gejala-gejala Heat Stroke
Heat stroke ditandai dengan berbagai hal yang dapat dideteksi sejak dini agar mendapatkan penanganan yang tepat dan sesuai. Berikut ini adalah gejala-gejala heat stroke yang dapat terlihat:
1. Suhu Tubuh Sangat Tinggi
Gejala umum ketika seseorang terkena gejala ini adalah suhu tubuhnya sangat tinggi dan meningkat drastis. Bahkan saat dipegang, suhu tubuhnya bisa sangat panas seperti berada di dekat kompor atau bara api.
Karena kenaikan suhu tersebut, menyebabkan kulitnya sampai memerah dan juga menjadi kering. Hal ini bisa terjadi karena tubuh tidak dapat mengontrol suhunya yang dimana akan terus meningkat tanpa bisa dikendalikan.
2. Kulit Panas dan Kering
Saat tubuh telah berjuang dalam melawan gejala ini, maka kulitnya akan menjadi sangat panas dan kering ketika disentuh. Kelenjar keringat tidak dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya dan hal ini menyebabkan keringat tidak dapat mendinginkan tubuh.
Akhirnya, kulit akan menjadi sangat kering karena tidak berhasil mengeluarkan keringat dan menyebabkan kulit semakin kehilangan kelembabannya.
3. Denyut Nadi Cepat dan Lemah
Dalam upaya mendinginkan tubuh itulah, tubuh akan memompa darah lebih cepat daripada biasanya. Namun gejala ini dapat menimbulkan jantung memompa darah menjadi lebih keras dengan disertai denyut yang semakin cepat.
Meskipun begitu, denyut nada justru semakin melemah. Hal inilah yang kemudian membuat aliran darah ke organ-organ penting akan menjadi terganggu.
4. Kejang dan Koma
Dalam kasus yang lebih parah, gejala ini akan menjadi sangat lebih berbahaya seperti menyebabkan seseorang menjadi kejang-kejang dan koma. Otak yang kepanasan mengirimkan sinyal yang tidak normal dan akan membuat gerakan tubuh menjadi tidak terkendali.
Jika hal tersebut tidak ditangani dengan segera, maka dalam kondisi lain tubuh bisa menjadi koma dan penderitanya menjadi tidak sadarkan diri serta tidak bisa menerima setiap rangsangan yang berasal dari luar.
Pencegahan Heat Stroke
Gejala heat stroke dapat dicegah dengan hal-hal sederhana yaitu dengan memakai baju tipis, ringan, dan nyaman. Baju itu hal yang sangat penting untuk menghindari gejala ini. Pilihlah baju yang bisa menyerap keringat dan yang bahannya tidak panas.
Selain itu, gejala ini juga bisa dicegah dengan memperbanyak meminum air putih agar suhu tubuh menurun dan menjadi seimbang kembali. Air putih akan mengontrol suhu tubuh meskipun cuaca sedang panas tetapi tetap bersuhu normal.
Jangan lupa setiap akan keluar rumah gunakan sunscreen dan body lotion yang mengandung spf untuk melindungi kulit agar tidak terpapar matahari secara langsung.
Itulah tadi mengenai pengertian, gejala, dan juga pencegahan heat stroke. Waspadalah terhadap gejala ini meskipun terlihat sepele namun harus diberikan penanganan yang tepat oleh dokter. Jangan sampai abai terhadap kondisi kesehatan tubuh sendiri.
Baca Juga: 10 Penyebab dan Penanganan Sakit Perut Bagian Tengah, Perlukah Cek Dokter?
Penulis: Suci Wulandari